kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dalam 11 hari, sebanyak 13.570 pendaftar akses NIK di sistem OSS


Jumat, 20 Juli 2018 / 22:38 WIB
Dalam 11 hari, sebanyak 13.570 pendaftar akses NIK di sistem OSS
ILUSTRASI. Media forum Kemendagri


Reporter: Arsy Ani Sucianingsih | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sistem online single submisson (OSS) telah berjalan 11 hari. Selama implementasinya, kini sudah ada 13.570 pendaftar yang telah mengakses Nomor Induk Kependudukan (NIK) pada sistem OSS.

Sesditjen Kependudukan dan Catatan sipil Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri) I Gede Suratha mengatakan, dalam hal ini Kemdagri memiliki peran untuk memberikan database kependudukan terutama dalam hal validasi NIK untuk mendaftar dalam perizinan OSS.

Dia menambahkan, hingga 19 Juli 2018 sebanyak 1.847 yang mengakses NIK per harinya.

“Fungsi NIK dalam OSS yakni untuk memvalidasi NIK masyarakat, apakah itu NIK Abal-abal atau bukan. Data NIK semua tersimpan pada database kependudukan Kemdagri melalui Ditjen Dukcapil memberikan akses kepada satgas OSS,” kata Suratha, saat media forum di Gendung Kementerian Dalam Negeri, Jumat (20/7).

Menurutnya, Jika NIK tersebut tidak valid maka yang bersangkutan tidak bisa melanjutkan prosesnya pendaftaran. 
Sebelumnya Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian telah mengajukan surat untuk memberikan akses tambahan mengenai NIK.

Pada awalnya, Kemdagri hanya memberikan akses sebanyak 200 per hari untuk uji coba. Namun di kemudian hari dinaikkan menjadi 1.000, dan menurutnya itu masih belum cukup, maka dinaikan lagi jadi 5.000 kali akses per hari.

“Jadi kalau OSS bekerja ada pendaftar di bawah 5.000 akses database itu masih ketampung, kalau di atas 5.000 itu kurang dan akan diinformasikan kembali ke kita,” jelasnya.

Dia menambahkan, tidak menutup kemungkikan jika pemerintah meminta tambahan akses NIK, karena Dukcapil telah bekerjasama dengan salah satu provider selular dan diberikan akses sampai dengan 10 juta. “Jadi sangat memingkinkan kalau nanti OSS nambah itu tidak ada masalah. Jadi sampai saat ini, 5.000 akses per hari,” kata dia.

Saat ini, yang sudah terlibat dan memanfaatkan OSS adalah 26 kementerian dan lembaga, 33 pemerintah provinsi, 540 pemerintah kabupaten dan kota.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×