Reporter: Patricius Dewo | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perekonomian Indonesia saat ini tengah menghadapi sejumlah tantangan besar. Di antaranya pelemahan rupiah dan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Terkait hal ini, pemerintah diharapkan bisa manfaatkan peluang dan melakukan terobosan-terobosan baru untuk mendorong investasi.
Wakil Direktur Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Shinta Widjaja mengatakan dua hambatan tadi menyebabkan sejumlah bisnis menjadi tersendat.
"Contoh, pariwisata. Sebelumnya industri ini bisa mencapai pertumbuhan hampir 22%. Dengan pelemahan rupiah, otomatis turis asing akan diuntungkan oleh selisih nilai tukar. Inilah sektor yang bisa digenjot oleh pemerintah baik dari sisi investasi maupun industri unggulan. Ada banyak sekali potensi investasi yang bisa digali," ujar Shinta kepada KONTAN (12/7).
Ia juga bilang, salah satu kebijakan yang sudah dilakukan oleh pemerintah seperti penerapan Online Single Submission (OSS) sudah merupakan terobosan yang cukup baik karena mampu mempermudah perizinan yang semakin mempermudah pengusaha untuk memulai usahanya. Namun, menurutnya, OSS saja tidak cukup. Karena pemerintah juga butuh ide-ide baru yang tidak hanya datang dari pemerintah sendiri.
"Untuk terobosan kebijakan, OSS sebenarnya sudah sangat membantu untuk memecahkan masalah tradisional kita. Tetapi untuk bersaing, kita butuh lebih dari itu dan ini tidak bisa dilakukan oleh pemerintah sendiri," jelasnya.
Selain itu, Shinta juga memberi contoh negara lain seperti China yang mampu mendorong investasinya melalui perizinan dan menciptakan lapangan pekerjaan untuk warganya.
Selanjutnya, Shinta menyarankan agar pemerintah mulai mengembangkan public relation yang baik dengan merumuskan strategi komunikasi, pendekatan dengan media asing yang sesuai dengan target investor, atau menggelar event-event yang dapat menunjukkan potensi Indonesia ke dunia luar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News