kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Dahlan: Saya tak mau bicara sesuatu di balik awan


Senin, 06 Januari 2014 / 23:21 WIB
Dahlan: Saya tak mau bicara sesuatu di balik awan
Katalog promo Superindo terbaru 15-18 Agustus 2022 untuk diskon besar dan belanja dengan harga lebih murah mulai hari Senin ini.


Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat Dahlan Iskan enggan berkomentar terkait elektabilitas dirinya dibandingkan dengan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, sebagai calon presiden. Hal itu dikatakan Dahlan di Kantor Sekretariat Konvensi Partai Demokrat, Jakarta, Senin (6/1).

"Saya kira enggak usahlah kita membicarakan sesuatu yang ada di balik awan," katanya.

Dahlan beralasan dirinya belum resmi sebagai calon presiden dari Partai Demokrat. Begitu juga Jokowi yang belum resmi diusung oleh PDI Perjuangan. Ia mengatakan akan berkomentar ketika dirinya dan Jokowi sudah resmi menjadi calon presiden.

Sebelumnya, Dahlan juga meminta kepada para pendukungnya untuk tidak hanya mendukung dirinya, tapi juga kepada Partai Demokrat. Di kalangan pendukungnya, kata dia, ada istilah "Dahlan Yes, Demokrat No".

Menurut bos Grup Jawa Pos itu, tidak ada gunanya apabila pendukungnya hanya mempopulerkan dirinya. Dengan kata lain, popularitas dirinya tidak ada artinya jika perolehan suara Partai Demokrat kecil dalam pemilu legislatif. Ia pun mengaku terus mengampanyekan "Dahlan Yes, Demokrat Yes" kepada para pendukungnya.

Seperti diketahui, dalam berbagai survei, elektabilitas Jokowi jauh melampaui Dahlan. Dalam simulasi empat capres, yaitu Jokowi, Prabowo Subianto, Aburizal Bakrie, dan Dahlan Iskan yang dilakukan Indikator Politik pada bulan Oktober 2013, Jokowi memperoleh 47,4% suara. Sementara itu Dahlan hanya memperoleh 3,7%. (Rahmat Fiansyah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×