Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya mengatakan ada perbedaan yang diperlihatkan Gubernur DKI Joko Widodo ketika banyak calon presiden yang muncul dengan berbagai embel-embel. Namun, Jokowi muncul dengan lebih menyentuh secara emosional dibanding capres lainnya.
“Kita dapat melihat lewat survei maupun kita telah bagaimana penampilan Jokowi ketika muncul baik sebagai Wali Kota Solo, Gubernur DKI maupun dalam wacana sebagai capres ada diferensiasi yang Jokowi perlihatkan ketika masyarakat melihat banyak capres yang tampil sebagai sosok elit, ketua umum, sengaja membuat partai demi ambisi politik, terlihat pintar dan bahkan sudah lama memiliki sepak terjang yang tinggi di dunia politik. Jokowi muncul dengan perbedaan yang menyentuh secara emosional,” ujar Yunarto.
Menurutnya, pembeda Jokowi adalah kesederhanaan baik dari penampilan, gaya bertutur kata bahkan komunikasi yg cenderung merendah. Hal ini yang tidak dimiliki oleh capres lain. "Inilah yang lebih mengena secara emosional terutama masyarakat menengah ke bawah walapun menariknya masyarakat kelas atas juga tersihir dengan fenomena seperti ini," kata Yunarto usai diskusi pressroom di Gedung Nusantara III, Gedunng DPR, Jakarta, Senin (24/12/2013).
Ditambahkan, saat ini ada apatisme publik setelah kita baca survei selama pascareformasi. Ketika masyarakat cenderung ingin jauh dari politik, tidak percaya politik dan menganggap negatif politik. Jokowi tampil mungkin sebagai orang pintar, tetapi dia tampil sebagai orang yang dikatakan ‘baik’ karena perbedaan tadi.
Yunarto yakin tidak banyak masyarakat di Papua, contohnya yang mengetahui kerja Jokowi di Tanah Abang, tetapi mereka semua sudah tahu tentang gaya blusukannya, gaya merendahnya, bajunya yang tak terkesan mahal. Hal-hal itu yang sudah tersebar dan akhirnya membuat Jokowi dalam tahapan paling tinggi secara emosional di hadapan publik.
Untuk diketahui, Survey yang dilakukan oleh Charta Politika membuktikan bahwa dari 190 responden, 38,1 % memilih PDI Perjuangan dikarenakan tertarik dengan figur Jokowi. Itu berarti dari 190 responden 72 responden memilih PDI Perjuangan karena figur Jokowi. Sedangkan menurut survey responden memilih PDI Perjuangan dikarenakan tertarik dengan figur Megawati hanya 6,2 % yang berarti 12 responden yang menyatakan tertarik dengan Megawati. (Yunike Lusi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News