Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan
BANDUNG. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan perlu adanya evaluasi terkait pemakaian dana APBN dan ABBD untuk pembiayaan di daerah.
"Ke depan, saya usulkan, proyek didaerah dilihat ulang, mana yang seharusnya tidak perlu di APBN, supaya APBN-nya bisa dialihkan ke yang lain lagi," kata Dahlan di Bandung, Jawa Barat, Senin, (29/9).
Menurutnya, ada banyak proyek daerah yang seharusnya tidak perlu memakai dana APBN. Misalnya, dicontohkan Dahlan, pembelian kapal Ferry untuk Merak - Bakauheuni. "Menurut saya itu tidak perlu, jangan jadi dana APBN, mending APBN-nya dipakai untuk yang lain dan banyak sekali proyek - proyek APBN seperti itu," tegasnya.
"Sebaiknya, kedepan perlu dihemat lagi, yang dana APBN didanai, tetapi yang tidak perlu mendingan dialihkan ke BUMN, sepanjang pemikirannya memang sama - sama tidak fikiran proyek terus," lanjutnya.
Dahlan menambahkan, fokusnya adalah betul- betul dalam efektivitas anggaran agar bisa membangun anggaran dengan lebih besar lagi. "Di Indonesia ini, uang Rp 1 triliun APBN itu akan bisa terwujud proyek senilai Rp 1 triliun. Itu maksimum ya, kalau tidak ada yang dikorupsi. Jadi uang Rp 1 Triliun APBN, terwujud proyek Rp 1 triliun. Padahal, uang Rp 1 triliun di BUMN itu bisa mengerjakan proyek sampai Rp 4 triliun," bebernya.
Menurutnya, hal ini merupakan pemikiran baru berdasarkan pendapatnya. Ini pemikiran baru ini menurut pendapat saya memang betul - betul disadari, baik oleh birokrasi, maupun oleh para politisi kedepan, dengan demikian, maka semakin banyak proyek yang bisa di garap, terutama infrastruktur untuk mmenuhi kewajiban kepada masyarakat," pungkasnya. (Rio Kuswandi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News