Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Sampai-sampai, sambungnya, dirinya secara pribadi memuji kinerja memuaskan para direksi Jiwasraya saat itu yang dianggap bisa menyehatkan keuangan perseroan tanpa suntikan PMN.
"Saya mencoba menghubungi dirut lama itu. Yang pernah saya puji habis-habisan di pada 2012 itu. Yang saat itu mampu mencari jalan keluar yang brilian, selain injeksi modal yang saya pasti tidak setuju," ungkapnya.
Baca Juga: Kejaksaan Agung akan periksa 24 saksi di Januari 2020 terkait kasus Jiwasraya
Dirinya menilai, saat itu manajemen lama Jiwasraya cukup mumpuni mencari jalan keluar dari kesulitan yang membelit perusahaan. Padahal, beban Jiwasraya saat itu cukup berat. "Ternyata ditemukan jalan lain. Alhamdulillah. Jiwasraya keluar dari kesulitan. Sampai-sampai saya menyebutnya 'Jiwasraya telah merdeka'. Merdeka dari beban triliunan," ucap Dahlan.
"Kebetulan saat itu menjelang 17 Agustus. Kata 'merdeka' lagi menggema di mana-mana. Tapi yang benar-benar merasakan arti merdeka adalah Jiwasraya," imbuhnya.
Baca Juga: Terjadi sejak sepuluh tahun lalu, Jokowi tak salahkah SBY soal kasus Jiwasraya
Jika benar memang dirinya tertipu oleh paparan kinerja oleh manajemen Jiwasraya saat itu, Dahlan mengaku legawa menerimanya. "Apakah tidak mungkin saat itu saya pun tertipu oleh angka-angka yang dipaparkan direksi Jiwasraya? Saya begitu ingin tahu jawabnya. Saya siap menerima kabar buruk, bahwa saya pun tertipu," ungkap Dahlan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Curhat Dahlan Iskan soal Masalah Jiwasraya di Pesawat 'Brompton'"
Penulis : Muhammad Idris
Editor : Muhammad Idris
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News