Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan terjadi peningkatan jumlah titik api di Riau. Hal ini disebabkan kondisi cuaca kering.
Menurut Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, berdasarkan pantauan satelit NOAA hingga Kamis (27/3) sore, terdeteksi ada 173 titik api.
Sedangkan satelit Modis yang memiliki resolusi lebih detil mendeteksi 777 titik api pada Jumat (28/3). "Titik api tersebar di Bengkalis 310 titik, Rohil 103, Siak 99, Dumai 95, Inhil 50, Pelalawan 44, Inhu 41, dan Meranti 35," kata Sutopo dalam keterangan resmi, Jumat, (28/3).
Asap berasal dari lahan gambut terbakar di Dumai, Bengkalis dan Siak. Asap tersebut menyebar di Riau, Sumut dan sebagian Sumbar bagian timur. Kualitas udara juga menurun.
"Sehingga pperasi pemadaman titik api dan asap masih terus dilakukan oleh petugas. 1.000 personil TNI yang didatangkan dari Jakarta masih disebar di berbagai tempat. Satgas darat telah memadamkan 20.451 ha lahan terbakar," ujar Sutopo.
Kepala BNPB, Syamsul Maarif, selaku komandan Satgasops telah memerintahkan satgas darat juga melakukan monitoring titik api dan asap dengan melakukan patroli pada siang dan malam hari. Patroli malam dilakukan di Merbau, Perawang, dan Teluk Meranti. Beberapa pasukan dipindahkan ke lokasi terbakar dengan menggunakan helicopter. Manggala Agni berhasil memadamkan 2.799 ha.
Sutopo mengakui dari Mei hingga September mendatang akan makin kering. Potensi bencana asap makin besar jika pembakaran masih dilakukan. "Perlu kerjasama semua pihak untuk mengatasi semua itu," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News