kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Covid-19 belum selesai, hal-hal ini perlu diwaspadai


Senin, 01 November 2021 / 07:30 WIB
Covid-19 belum selesai, hal-hal ini perlu diwaspadai


Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 belum usai. Saat ini, tren kasus positif Covid-19 di dunia mengalami kenaikan seperti yang terjadi di Inggris. Dalam catatan Kontan.co.id sebelumnya, kendati cakupan vaksinasi di negara tersebut telah melebihi 70% jumlah penduduk, tercatat lebih dari 50.000 orang terinfeksi Covid-19.

"Kita ketahui, beberapa negara mengalami lonjakan kasus Covid-19 meski cakupan vaksinasi sudah cukup tinggi. Kali ini di Inggris, setelah sebelumnya beberapa negara Eropa lainnya, seperti Rusia," ungkap Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate seperti yang dikutip dari laman covid19.go.id. 

Diungkapkan juga, beberapa faktor yang bisa meningkatkan kembali kasus Covid-19 adalah relaksasi yang terlalu cepat dan tidak melalui tahapan-tahapan, protokol kesehatan yang tidak disiplin, serta pembelajaran tatap muka di sekolah.

Oleh karenanya, Presiden Joko Widodo  berpesan agar masyarakat Indonesia tetap hati-hati dan berada pada posisi waspada karena dunia masih dihadapkan pada ketidakpastian.

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, 31 Oktober: Tambah 523 kasus baru, tetap pakai masker

"Kita juga perlu pengawasan di lapangan. Manajemen pengawasan lapangan ini sangat diperlukan sehingga kejadian-kejadian yang ada di negara lain tidak terjadi di sini," ungkap Jokowi seperti yang dikutip Kontan.co.id sebelumnya. 

Dari pengalamannya sehari-hari, Analis Phillip Sekuritas Helen melihat, langkah relaksasi yang diambil  pemerintah melalui penurunan level PPKM di berbagai wilayah sebenarnya sudah tepat.

Mengingat, adanya penurunan kasus Covid-19 di tanah air. Hanya saja ia tidak memungkiri, pelonggaran ini berdampak pada kebanyakan masyarakat yang menjadi lupa bahwa pandemi Covid-19 belum selesai. "Saya melihat di tempat umum banyak sekali yang sudah tidak pakai masker," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (31/10). 

Helen pun merasa khawatir jika harus menghadapi kembali gelombang baru Covid-19. Sebab, pada gelombang sebelumnya banyak teman dan keluarganya yang terinfeksi virus tersebut hingga tidak tertolong. 

Oleh karena itu, masih adanya peluang gelombang baru pandemi Covid-19 mendorong Helen untuk  tetap ketat menjalankan protokol kesehatan (prokes).

Di sisi lain mengurangi mobilitas di luar rumah jika tidak benar-benar diperlukan. Ia pun selalu memiliki stok masker, alkohol disinfektasn, serta stok vitamin C,D, E, dan suplemen. 

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Tren penarikan kendaraan multifinance semakin melandai sampai kuartal III 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×