kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Covid-19 Akibat Omicron Centaurus Terdeteksi Di Indonesia, Apa Saja Gejalanya?


Senin, 18 Juli 2022 / 15:56 WIB
Covid-19 Akibat Omicron Centaurus Terdeteksi Di Indonesia, Apa Saja Gejalanya?
ILUSTRASI. Covid-19 Akibat Omicron Centaurus Terdeteksi Di Indonesia, Apa Saja Gejalanya?


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Penambahan kasus Covid-19 di Indonesia hingga pekan ketiga Juli 2022 masih di level tinggi. Kini, ancaman kasus Covid-19 semakin meningkat karena ada Omicron varian baru, yakni BA.2.75 atau Centaurus yang telah terdeteksi di Indonesia.

Apa itu Omicron Centaurus? Bagaimana gejala Covid-19 akibat Omicron Centaurus?

Dilansir dari Kompas.com, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melapor kepada Presiden Joko Widodo bahwa Covid-19 subvarian BA.2.75 telah terdeteksi di Indonesia. Budi menyebutkan, subvarian itu awalnya beredar di India tetapi telah tersebar ke 15 negara, termasuk Indonesia. "Kami juga meng-update ke Bapak Presiden, ada subvarian baru yang namanya BA.2.75 yang sekarang sudah beredar di India mulainya dan sudah masuk ke 15 negara, ini juga sudah masuk ke Indonesia," kata Budi dalam keterangan pers usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (18/7/2022).

Budi menuturkan, kasus Covid-19 subvarian BA.2.75 atau Omicron Centaurus terdeteksi di dua lokasi, yakni Bali dan Jakarta. Kasus Covid-19 subvarian BA.2.75 atau Omicron Centaurus di Bali, ujar Budi, merupakan imported case karena kedatangan dari luar negeri, sedangkan kasus di Jakarta kemungkinan besar merupakan transmisi lokal. "Sedang kita cari sumbernya dari mana," kata Budi.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) telah menetapkan Omicron BA.2.75 sebagai subvarian dalam pantauan pada Kamis (7/7/2022). Penetapan ini mengindikasikan bahwa subvarian baru tersebut bisa lebih menular.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Jutaan Penduduk di China Masih Terkunci

Dilansir dari The Guardian (15/7/2022), ahli virologi mengungkapkan bahwa Omicron BA.2.75 telah menyebar dengan cepat hingga ke Inggris.

Sebelumnya, Omicron BA.2.75 atau yang disebut dengan "Centaurus" ini pertama kali terdeteksi di India pada awal Mei 2022. Ahli virologi University of Leeds Dr Stephen Griffin mengungkapkan bahwa Omicron BA.2.75 memiliki kandungan mutasi ekstra yang kemungkinan besar telah berevolusi.

Dilansir dari Livemint, Jumat (15/7/2022), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa Omicron BA.2.75 merupakan subvarian yang sulit dilacak.

Pejabat WHO Maria Van Kerkhove menjelaskan, pihaknya mengalami kesulitan untuk melacak subvarian baru itu lantaran berkurangnya pengawasan Covid-19 di dunia. "Kemampuan kami untuk melacak varian bergantung pada pengawasan virus, pengujian yang sedang berlangsung, dan urutan yang dilakukan dan dibagikan sehingga para ilmuwan di seluruh dunia dunia dapat mengaksesnya," jelasnya.

"Dan kemampuan kami untuk melacak virus Covid berkurang dan itu karena pengawasan telah berkurang secara signifikan secara global," imbuh Maria.

Gejala Covid-19 Omicron Centaurus

Kompas.com memberitakan, varian Omicron Centaurus BA.2.75 adalah turunan substrain BA.2 Omicron yang menyebabkan gelombang terakhir Covid-19 pada April 2022. Analisis awal menunjukkan bahwa varian Centaurus atau subvarian BA.2.75 lebih mudah menular dibandingkan BA.2 dan BA.5 yang mendorong kenaikan kasus di Inggris, tapi tidak ada bukti menunjukkan subvarian BA.2.75 lebih mungkin menyebabkan penyakit serius.

Dituliskan Marca, gejala Covid-19 subvarian Omicron Centaurus yang ditimbulkan secara umum mirip dengan varian Omicron lainnya seperti demam, kelelahan, sakit kepala, batuk, dan pilek. Sementara itu, gejala berupa kehilangan penciuman (anosmia), kehilangan rasa (ageusia), muntah, dan diare telah terdeteksi pada subvarian BA.4 dan BA.5.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×