Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Citibank N.A Indonesia memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mengalami perlambatan pada tahun 2025. Hal itu seiring lambatnya pemulihan konsumsi pemerintah yang masih terasa hingga kuartal II-2025.
Chief Economist Citi Indonesia Helmi Arman mengatakan, perkiraan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di bawah 5%, tepatnya sekitar 4,7% untuk tahun 2025.
"Memang kelihatan agak melambat sejak kuartal pertama, dan kuartal kedua ini dampaknya masih terasa," ujar Helmi kepada Kontan saat ditemui di Paparan Prospek Ekonomi dan Kinerja Keuangan Citi Indonesia, Senin (26/5).
Helmi melanjutkan, sektor-sektor industri yang akan jadi penopang pertumbuhan ekonomi di tahun ini berasal dari hilirisasi. Hal ini melihat masih terjadinya peningkatan kapasitas yang cukup signifikan.
Baca Juga: Ekonom: Pemerintah Perlu Percepat Belanja pada Kuartal II untuk Dongkrak Ekonomi
"Bahkan hingga semester 2 tahun lalu itu kelihatan bahwa kapasitas produksi dari industri-industri terkait logam dasar, nikel itu masih meningkat. Sehingga ini yang akan menjadi pendorong pertumbuhan untuk di sisi volume ekspor untuk tahun ini," terang Helmi.
Sementara itu, tekanan inflasi tahun ini diperkirakan juga akan mereda. Minimnya tekanan dari sisi harga energi global menjadi salah satu faktor utama.
Helmi memperkirakan pasar minyak dunia akan mengalami surplus, sehingga tidak mendorong kenaikan harga ke level yang lebih tinggi.
Dari sisi pangan, produksi domestik seperti beras menunjukkan hasil positif pada kuartal pertama. Hal ini mendukung ekspektasi bahwa inflasi pangan akan tetap rendah sepanjang tahun.
Lebih lanjut, jika pemerintah kembali menggulirkan stimulus seperti diskon tarif listrik, hal ini akan menekan harga barang-barang yang termasuk dalam komponen harga yang diatur pemerintah (administered price). Dengan adanya potensi deflasi pada komponen ini, inflasi diprediksi akan kembali turun pada bulan Juli dan Agustus.
"Saya belum menghitung secara pasti, tapi tren inflasi seharusnya akan menurun dalam beberapa bulan ke depan," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News