Reporter: Hans Henricus | Editor: Edy Can
JAKARTA. Pemerintah berharap China meningkatkan investasinya. Sebab, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan mengatakan nilai investasi China di Indonesia masih minim.
Gita mengaku tidak ingat berapa nilai investasi China saat ini. Namun, dia mengatakan, China harus berinvestasi lebih besar lagi. "Kalau per tahun mestinya US$1 miliar atau US$2 miliar," ujar Gita saat mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima kunjungan Perdana Menteri (PM) Wen Jiabao di Istana Merdeka, Jumat (29/4).
Rencananya, pemerintah akan menawarkan berbagai proyek ke China diantaranya, energi terbarukan, infrastruktur, pembangkit listrik dan manufaktur. BPKM akan gencar berpromosi untuk menarikan investor dari China.
Pabrik semen di Papua
Saat ini, State Development and Investment of China (SDIC), sebuah perusahaan pelat merah asal China, akan mendirikan pabrik semen di Papua Barat. Nilai investasinya mencapai US$ 200 juta. Pembangunan pabrik semen akan bergulir maksimal tiga tahun dengan kapasitas antara 1 juta hingga 2 juta ton .
Selain pabrik semen, SDIC sedang mengkaji pembangunan pembangkit listrik di pinggi sungai Mamberamo, Papua. "Beberapa bulan lagi selesai studinya," kata Gita.
Dia menambahkan, SDIC berminat untuk berinvestasi di Indonesia. Makanya, Gita bilang, pemerintah mengarahkan mereka membenamkan modalnya di Papua. "Outlooknya bagus dan harus jalan," imbuh Gita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News