kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Chatib Basri: Social distancing pengaruhi efektivitas kebijakan fiskal


Selasa, 17 Maret 2020 / 14:24 WIB
Chatib Basri: Social distancing pengaruhi efektivitas kebijakan fiskal
ILUSTRASI. JAKARTA,30/11-PELUNCURAN MANAJER INVESTASI BARU. Direktur Utama PT Majorist Asset Management (MAM), Zulfa Hendri (kanan), menyerahkan cindera mata kepada mantan Menteri Keuangan Muhammad Chatib Basri disela-sela peluncuran manajer investasi baru PT MAM di


Reporter: Grace Olivia | Editor: Yudho Winarto

Kedua, Chatib menyarankan agar pemerintah fokus mengalokasikan kebijakan fiskalnya untuk program kesehatan. Di antaranya, memastikan kapasitas seluruh rumah sakit cukup dan siap untuk mengantisipasi peningkatan pasien Covid-19 yang masif.

Selain itu juga jumlah dokter dan tenaga medis, obat-obatan, hingga asuransi yang memadai bagi pasien Covid-19.

“Sehingga negara bisa menanggung. Setelah kondisi bisa diatasi, dan aktivitas menjadi normal yaitu interaksi terjadi, baru dilakukan manajemen permintaan lagi melalui fiskal,” tutur Chatib.

Ketiga, pemerintah harus memastikan bahwa kelompok menengah ke bawah memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya di tengah aktivitas ekonomi yang mengalami gangguan saat ini. Program-program seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Bantuan Langsung Tunai (BLT), dan kartu Prakerja menjadi penting.

Baca Juga: Ini film yang menunda jadwal tayang dan syuting karena virus corona

Keempat, mengingat besarnya kebutuhan dana saat ini, maka Chatib mengatakan pemerintah perlu melakukan realokasi anggaran dari belanja yang kurang penting atau bukan prioritas selain tentunya menaikkan defisit APBN lebih tinggi.

Terakhir, Chatib mengingatkan pentingnya pemerintah untuk memastikan bahwa stok makanan dan bahan pokok aman terkendali. Sebab, kenaikan harga akibat tidak tersedianya stok pangan akan menimbulkan kepanikan di tengah masyarakat.

“Setelah situasi kembali normal, barulah standar countercyclical fiscal monetary untuk mendorong agregat permintaan bisa dijalankan dan efektif,” tutup Chatib dalam cuitannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×