kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Chatib Basri Perkirakan Konflik Rusia-Ukraina Berkepanjangan


Senin, 04 April 2022 / 16:29 WIB
Chatib Basri Perkirakan Konflik Rusia-Ukraina Berkepanjangan
ILUSTRASI. Mantan Menteri Keuangan RI?M. Chatib Basri


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Ekonom Senior Universitas Indonesia, Chatib Basri, memperkirakan, tensi geopolitik antara Rusia dan Ukraina akan menjadi berkepanjangan. Potensi berkepanjangan ini dilihat adanya kekuatan yang mendominasi dari Rusia.

Ia bahkan menyebut Presiden Rusia saat ini yaitu Vladimir Putin akan menjabat hingga 2035. Menurutnya terdapat tiga kemungkinan yang membuat Eropa akhirnya menyerah.

Pertama, Rusia merupakan negara yang kuat. “Rusia yang dipimpin oleh Putin itu kuat, bahkan mungkin secara konstitusi dia akan memimpin sampai 2035,” tutu Chatib dalam Indonesia Macro Economic Outlook 2022, Senin (4/4).

Kedua, dari segi ekonomi Rusia memang terdampak, tetapi Rusia mempunyai surplus ekonomi dalam jangka waktu beberapa tahun dan juga mempunyai cadangan devisa yang kuat.

Baca Juga: Pemerintah Sebut Kenaikan Harga CPO Jadi Nilai Tambah Bagi Ekonomi Nasional

Chatib memang tidak mengklaim Rusia tidak akan menyerah dalam peperangan ini, tetapi kemungkinan tensinya akan berlangsung sangat lama. Hal ini karena Eropa juga merupakan negara yang kuat.

Ketiga, kemungkinan Eropa akan dikenakan sanksi, dimana negara Eropa akan menerapkan sanksi yang sangat kuat, berkaitan dengan inflasi dari Rusia.

“Meskipun ada ambiguiti, karena beberapa negara di Eropa masih membutuhkan impor komoditas dari Rusia. Karena kalau tidak melakukan pembelian dampaknya akan sangat berat,” imbuh Chatib.

Lebih lanjut, Chatib menilai efek perang berkepanjangan ini akan berpengaruh kepada fiskal, tetapi efeknya tidak akan terlalu berat kepada perdagangan dan juga finansial.

Baca Juga: BKF Tinjau Efek Perang Rusia dan Ukraina Terhadap Inflasi di Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×