Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo mengaku pengalamannya bertahun-tahun berlatih di hutan dan penugasan operasi militer di beberapa daerah membuat dirinya mengenai banyak jenis tanaman.
Ternyata, pengetahuan seputar tanaman yang membantu dalam menjalankan tugas di BNPB. “Berkat pengetahuan tentang tanaman, saya banyak terbantu ketika ditugaskan sebagai Kepala BNPB,” ujar Doni saat orasi ilmiah dalam rangka penganugerahan gelar Doktor Kehormatan di Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan di IPB, Sabtu (27/3).
Untuk mitigasi daerah longsor dengan kemiringan lereng di atas 30 derajat, bisa menanam beberapa jenis pohon berakar kuat seperti Sukun, Aren, Alpukat, dan Kopi. Untuk lahan rawan longsor dengan kemiringan yang lebih curam, bisa ditanam Vetiver atau akar wangi.
“Untuk menghindari kerusakan akibat kebakaran hutan dan lahan, bisa menanam pohon Laban, Sagu, dan Aren,” katanya.
Baca Juga: IPB anugerahi Doktor Honoris Causa kepada Kepala BNPB Doni Monardo
Untuk mereduksi dampak tsunami, bisa menanam pohon Palaka, Beringin, Butun, Nyamplung, Bakau, Waru, Jabon, Ketapang dan Cemara Udang yang memiliki akar kuat.
Artinya, ada banyak jenis vegetasi di tanah air, bila dimanfaatkan secara maksimal, dapat mengurangi risiko timbulnya korban jiwa ketika terjadi bencana.
“Mitigasi berbasis ekosistem harus menjadi strategi utama kita dalam menghadapi potensi bencana, mengingat Bank Dunia menyebutkan bahwa Indonesia adalah salah satu dari 35 negara dengan tingkat risiko ancaman bencana tertinggi di dunia,” paparnya.
Cerita tentang trembesi
Doni menyatakan komitmennya untuk menanam, merawat dan melestarikan tanaman di mana pun berada.
Dimulai dengan menanam pohon di Asrama Brigif Para Raider III/Tri Budi Sakti Kostrad yang tandus, di Kariango, Sulawesi Selatan, yang merupakan sumbangan dari alm. Andi Tendri Onigapa, pimpinan Panin Peduli Makassar.