Sumber: TribunNews.com | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Sekjen DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), M Romahurmuziy atau yang akrab dipanggil Romi menganggap pada pemilihan presiden (Pilpres) 2014, potensi untuk menggagas koalisi, termasuk menghidupkan kembali koalisi partai-partai Islam yang disebut sebagai poros tengah.
Ditemui di kantor PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (03/02/2014), Romi mengatakan bahwa pada pemilu tahun ini akan berbeda dengan pemilu tahun 2009 yang didominasi incumbent Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY). Tahun ini SBY sudah tidak bisa mencalonkan diri lagi, sehingga kesempatan terbuka lebar bagi tiap calon.
"Karena (Pemilu) besok tidak ada dominasi dari siapapun, seperti (pemilu) 2009 dimana didominasi pak SBY. Inisalah satu later belakang politik yang berbeda dari hari ini. Belum ada tokoh yang mencapai diatas 50 persen," ujarnya.
Ia bahkan menganggap Gubernur DKI Jakarta Joko "Jokowi" Widodo sekalipun, belum mampu untuk meraup suara di atas 50 persen bila Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) jadi mencalonkan Jokowi yang selama ini merajai survei elektabilitas calon presiden.
"Survei-survei yang dibuat lembaga yang tidak steril, Jokowi juga belum dipastikan ada kendaraan," tuturnya.
Oleh karena itu Romi mengaku ragu ada partai yang sanggup mandiri mengusung calon presiden tanpa ber koalisi.
"Koalisi adalah keniscayaan, setiap kursi di Senayan menjadi sangat berarti untuk pencalonan kepresidenan," jelasnya.
Oleh karena itu kata dia tidak menutup kemungkinan justru koalisi dari partai-partai tengah akan menjadi penentu dalam Pemilu Presiden 2014. (Nurmulia Rekso Purnomo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News