kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cegah Importasi Kasus Covid Pemerintah Siapkan Mitigasi Prokes Kepulangan Jemaah Haji


Senin, 11 Juli 2022 / 17:05 WIB
Cegah Importasi Kasus Covid Pemerintah Siapkan Mitigasi Prokes Kepulangan Jemaah Haji
ILUSTRASI. Cegah Kasus Importasi Covid-19, Pemerintah Siapkan Mitigasi Prokes Kepulangan Jemaah Haji


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Rencananya akan ada dua gelombang kepulangan jemaah haji tahun 2022 ini. Gelombang pertama akan kembali dari tanggal 15 hingga 30 Juli, dan kedua dari 30 Juli hingga 13 Agustus 2022.

Kondisi kasus Covid-19 di Tanah Air yang sedang naik karena subvarian omicron BA4 dan BA5, serta Pemerintah Arab Saudi yang menyatakan bahwa masih ditemukan kasus di sana, maka Satgas Penanganan Covid-19 telah menyiapkan mitigasi kepulangan jemaah haji mendatang.

Kepala Subbid Dukungan Kesehatan Bidang Darurat Satgas COVID-19 Alexander K. Ginting mengatakan, hampir 70% jemaah haji yang berangkat telah mendapatkan vaksinasi dosis ketiga (booster) maka diharapkan mampu memperkuat antibodi selama pelaksanaan ibadah haji.

Sedangkan 100% jemaah telah mendapatkan vaksinasi primer.

Baca Juga: Akibat Krisis Energi, Saham-saham di Eropa Rontok

Selain itu, tim kesehatan atau tim pendamping haji di debarkasi juga diminta memastikan agar para jemaah yang akan kembali tidak bergejala dengan pemeriksaan yang selektif. Sedangkan bagi jemaah yang merasakan timbul gejala baik batuk, flu atau demam diminta untuk segera memberitahukan kepada tim kesehatan di sana.

"Tidak perlu ada rasa kekuatiran ketakutan kalau bergejala. Karena untuk keselamatan diri dan keselamatan keluarga di tanah air, bagi yang batuk pilek masakan gejala flu demam ini harus dilakukan pemeriksaan dan asesment dan ini bisa gejalanya selama perjalanan pulang atau mungkin bisa terjadi setelah sampai di rumah," kata Alex dalam Forum Merdeka Barat, Senin (11/7).

Alex menyebut, tantangan mitigasi pencegahan penyebaran virus Covid-19 dalam kepulangan jemaah haji tahun ini ada pada proses penjemputan dan penyambutan para jemaah oleh keluarga dan sanak saudara.

Pasalnya sudah menjadi tradisi di Indonesia adanya penyambutan bagi jemaah haji yang selesai menunaikan ibadah. Hal ini yang dikhawatirkan akan menimbulkan kerumunan masyarakat baik di embarkasi maupun di rumah-rumah para jemaah haji.

Baca Juga: Subvarian Omicron Baru Ditemukan di China, Namanya BA.5.2.1

Alex menegaskan, protokol kesehatan (prokes) diminta tetap dilaksanakan baik bagi jemaah haji atau mereka yang akan menjemput atau menyambut.

"Pengaturan penjemput harus diatur dan kerumunan di rumah, makanya sosialisasi harus dilakukan, yang jemput yang sambut harus terkendali tetap dengan prokes," imbuhnya.

Plt Sekretaris Direktorat Jenderal P2P, Kementerian Kesehatan, Yudhi Pramono mengatakan, pihaknya  telah menyiapkan mitigasi mulai dari di embarkasi kedatangan di bandara, asrama haji hingga jemaah sampai ke rumah.

Untuk kedatangan jemaah haji telah disiapkan tim posko kesehatan di bandara. Jemaah yang baru datang akan dilakukan skrining kesehatan secara keseluruhan, mulai dari pemeriksaan suhu dan gejala-gejala lainnya.

"Apabila ini nanti ditemukan maka akan dilakukan pemeriksaan lanjutan baik antigen atau PCR. Jika hasilnya reaktif akan dilakukan isolasi apabila ringan tidak ada gejala bisa dilakukan isolasi terpusat yang disediakan oleh dinas ataupun Satgas apabila berat sedang akan dirujuk ke rumah sakit," kata Yudhi.

Kementerian Kesehatan akan berkoordinasi dinas kesehatan kabupaten/kota untuk memantau kondisi kesehatan jemaah haji saat sampai di rumah.

"Kami bersama dinas kesehatan dan Satgas Covid sudah menyiapkan tempat-tempat isolasi dari rumah sakit rujukan di beberapa rumah sakit pusat dan rujukan, seperti Rumah Sakit persahabatan. Kita siapkan untuk isolasi terpusat ada di Wisma Pademangan di Jakarta dan di Surabaya dan Solo," paparnya.\

Plh Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag), Susari mengatakan, pada 15 Juli mendatang akan datang akan ada 4 embarkasi yang akan menerima kedatangan jemaah, yakni di Padang, Jakarta dan Solo.

Pihaknya, terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar tidak lalai terhadap protokol kesehatan, terutama bagi mereka yang akan menjemput jemaah haji.

Proses penjemputan oleh keluarga dan penyambutan di rumah menjadi titik rawan yang dikhawatirkan terjadi potensi penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Varian BA.5 Super Menular, Seseorang Bisa Terinfeksi Lagi dalam 4 Minggu

"Ini jadi titik rawan, harus jadi bahan kajian dan evaluasi dan bahan pertimbangan kita untuk melakukan treatment seperti apa kepada masyarakat terkait dengan covid ini," paparnya.

Adapun kepulangan jamaah haji akan terbagi menjadi dua gelombang. Gelombang pertama bagi mereka yang mendarat di Madinah kemudian pulang ke Tanah Air dari Jeddah akan dimulai tanggal 15 sampai 30 Juli. Kemudian gelombang kedua sebaliknya mereka yang mendarat di Jeddah akan pulang ke Indonesia melalui bandara di Madinah.

"Jumlah kloter ada 242 dan jumlah jemaah ada 92.669 orang, ditambah ada petugas 940 itu," imbuh Susari.

Sementara itu, bagi jemaah yang dinyatakan positif Covid-19 saat skrining di debarkasi maka akan dilakukan karantina disana. Susari menyebut, jemaah tak perlu khawatir soal biaya karantina karena telah termasuk dalam asuransi biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH).

"Biaya penundaan pulang dan perawatan udah diatur mekanisme udah ada tim yang akan urus itu di BPIH, udah asuransi," kata Susari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×