kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Cegah Banjir, PUPR bangun dry dam di Bogor


Jumat, 24 November 2017 / 22:08 WIB
Cegah Banjir, PUPR bangun dry dam di Bogor


Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Untuk mengurangi daerah rentan banjir di Jabodetabek, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah membangun dua bendungan kering (dry dam).
Yakni bendungan Sukamagi dan Ciawi di Bogor.

Kedua bendungan ini akan menahan aliran air dari Gunung Gede dan Gunung Pangrango sebelum sampai ke Bendung Katulampa yang kemudian mengalir ke Sungai Ciliwung. Selain itu bendungan tersebut  juga bermanfaat untuk konservasi air dan pembangunan pariwisata di Jawa Barat.

"Jumlah titik banjir di Jakarta bisa berkurang cukup siginifikan. Jika saat ini ada 78 titik banjir di Jakarta. Maka kehadiran dry dam bisa menjadi tinggal 38 titik saja," kata Kepala BBWS Ciliwung-Cisadane Kementerian PUPR Jarot Widioko pada keterangan tertulisnya, Jumat (24/11).

Dua bendungan tersebut bisa mengurangi debit banjir di Pintu Air Manggarai sebesar 577,05 m3/det. Bila dikurangi dengan debit Sungai Ciliwung yang nantinya dialirkan Kanal Banjir Timur melalui Sudetan Ciliwung sebesar 60 m3/det maka debit di Pintu Air Manggarai menjadi 517,05 m3/det.

"Secara keseluruhan di Jakarta akan berkurang risiko banjir 12 % dengan menggeser waktu puncak banjir 2 -4 jam. Air hujan yang turun di Ciawi dan Sukamahi langsung tertampung di bendungan tersebut kemudian mengalir lewat terowongan secara konstan dengan kecepatan 45 meter kubik per detik ke KBT sampai Pintu Air Manggarai," ujarnya

Menurut Jarot, pembangunan dua bendungan kering ini merupakan perhatian dan komitmen pemerintah untuk mengendalikan banjir tidak hanya di hilir melainkan sejak dari hulu.

Kontrak Pembangunan Bendungan Ciawi ditandatangani pada 23 November 2016 antara pihak SNVT PJSA Ciliwung Cisadane dan Abipraya-Sacna KSO sebagai pihak kontraktor. Nilai pekerjaan konstruksi Rp 757,8 miliar melalui kontrak tahun jamak (multi years). Bendungan Ciawi merupakan dry dam memiliki volume tampung 6,45 juta m3 dan luas area genangan 29,22 hektar.

Sementara Penandatanganan kontrak pembangunan Bendungan Sukamahi senilai Rp 436,97 miliar dilakukan pada 20 Desember 2016 dengan kotraktor Wijaya-Basuki KSO. Bendungan Sukamahi memiliki daya tampung tampung 1,68 juta m3 dan luas area genangan 5,23 ha. Kedua bendungan tersebut ditargetkan selesai konstruksinya pada tahun 2019.

Hingga 6 November 2017, lahan Bendungan Sukamahi yang sudah bebas, seluas 10,33 hektar (22,19%) dari kebutuhan 46,56 hektar. Sementara lahan Bendungan Ciawi yang dibutuhkan seluas 78,79 hektar dan sudah dilakukan pembayaran 11,03 hektar (14,01%).

Pembebasan lahan kedua bendungan dilakukan dengan skema dana talangan oleh kontraktor yang nantinya akan dibayarkan melalui anggaran Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×