kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.782   14,00   0,09%
  • IDX 7.495   15,66   0,21%
  • KOMPAS100 1.160   5,20   0,45%
  • LQ45 920   6,64   0,73%
  • ISSI 226   -0,42   -0,18%
  • IDX30 475   4,07   0,87%
  • IDXHIDIV20 573   5,09   0,90%
  • IDX80 133   0,84   0,63%
  • IDXV30 140   1,19   0,85%
  • IDXQ30 158   1,00   0,64%

Capres konvensi Demokrat belum dikenal masyarakat


Minggu, 01 Desember 2013 / 16:05 WIB
Capres konvensi Demokrat belum dikenal masyarakat
ILUSTRASI. vivo Indonesia secara resmi mengonfirmasi kehadiran vivo X80 Series yang akan membawa pengalaman professional photography flagship smartphone ke level selanjutnya dengan menawarkan beberapa fitur sinematik baru untuk foto dan video.


Sumber: TribunNews.co | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Partai Demokrat menggelar konvensi mencari tokoh yang akan diusung sebagai calon presiden pada Pemilu 2014. Namun, konvensi Partai Demokrat ternyata belum dikenal masyarakat.

Masyarakat masih asing dengan istilah konvensi partai.

Hal itu terlihat dari survei yang dilakukan lembaga Center for Strategic and International Studies (CSIS). Survei dilakukan di 33 provinsi pada tanggal 13-20 November 2013. Jumlah sampel 1.180 dengan margin of error 2,85% pada confidence level 95 %.

Diketahui sebanyak 83,1 persen tidak mengetahui konvensi yang digelar partai berlambang bintang mercy itu. Sedangkan 16,9 persen mengetahui gelaran itu.

"Terlihat memang konvensi ini selain belum adanya kandidat yang kuat dan SBY tidak bisa mencalonkan lagi," kata Peneliti CSIS Tobias Basuki di kantor CSIS, Jakarta, Minggu (1/12/2013).

Tobias juga mengatakan konvensi dimana mengambil calon dari luar merupakan hal baru bagi masyarakat. Padahal, katanya, konvensi sebenarnya adalah pintu masuk bagi demokratisasi internal partai yang sangat kental dikuasai oleh oligarki dan juga dinasti.

"Demokrat sebetulnya memberi contoh baik bagi jalan untuk melakukan demokratisasi internal partai," tuturnya.

Akan tetapi, ujar Tobias, pengurus Demokrat tampaknya belum serius menjalankan konvensi yang dasarnya sangat baik. "Konvensi tersebut positif tidak hanya bagi Demokrat tetapi juga bagi politik Indonesia secara keseluruhan," katanya. (Ferdinand Waskita)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×