Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada Sabtu (19/9/2020) lalu, Indonesia mencatatkan rekor penambahan jumlah kasus harian Covid-19. Namun, ahli Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Laura Navika Yamani mengatakan, rekor tersebut belum menunjukkan Indonesia masuk puncak pertama pandemi.
“Artinya memang Indonesia belum mencapai puncak yang pertama. Ini terbukti bahwa kasus harian tertinggi masih terus terjadi di akhir-akhir ini, bahkan kemarin kasus harian tertinggi terjadi sejak awal kemunculan,” ujar Laura Navika Yamani saat dihubungi Kompas.com, Minggu (20/9/2020).
Dengan rekor penambahan kasus harian tersebut, menurut Laura, kebijakan pemerintah dalam menekan penyebaran Covid-19 harus dievaluasi.
“Kebijakan-kebijakan yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah saya kira memang sudah cukup bagus untuk pengendalian kasus penyebaran covid-19, tetapi untuk implementasi kebijakan tersebut masih harus dievaluasi apakah betul-betul sudah sesuai dengan harapan,” kata Laura.
Baca Juga: Pakar epidemiologi sebut harus ada pengganti jika PSBB mulai dilonggarkan
“Dan harus dikawal agar memberikan hasil yang signifikan sesuai dengan goal akhir,” lanjut dia. Lebih lanjut Laura menyarankan pemerintah agar fokus pada lingkup pencegahan yang memberikan dampak signifikan, seperti edukasi dan sosialisasi protokol kesehatan.
Protokol kesehatan yang dimaksud, yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta mengindari kerumunan. “Menurut saya tetap harus digaungkan untuk menginternalisasi agar masyarakat kita sadar pentingnya penerapan protokol kesehatan pada masa pandemi ini,” kata Laura.
“Dan secara aktif mampu memilah-milah bagaimana seharusnya masyarakat bersikap tentang protokol kesehatan ini dalam rutinitas sehari hari,” lanjut dia.
Baca Juga: Ahli epidemiologi: Masker adalah vaksin terbaik, jangan tunggu yang belum pasti
Laura menambahkan, adanya petugas di lapangan untuk mengawasi kegiatan-kegiatan yang rawan kerumunan dan memiliki potensi atau risiko besar terhadap penularan bukan berarti efektif dalam mengendalikan penyebaran.
Menurut dia, Petugas di lapangan hanya membantu masyarakat agar lebih disiplin terhadap protokol kesehatan, tetapi tidak akan berlangsung lama. “Jadi kesadaran masyarakat merupakan hal utama, tetapi pemerintah tetap harus hadir untuk membuat kebijakan-kebijakan yang memang diarahkan ke protokol kesehatan untuk berbagai sektor serta melakukan pengawasan dan evaluasi atas kebijakan tersebut,” ucap Laura.
Untuk diketahui, Indonesia kembali mencetak rekor penambahan kasus harian pasien positif virus corona atau Covid-19. Berdasarkan data pemerintah hingga Sabtu (19/9/2020), ada penambahan pasien positif Covid-19 sebanyak 4.168 orang dalam 24 jam terakhir.
Baca Juga: Pasien sembuh mencatat rekor harian, tes Covid-19 harus ditambah
Angka penambahan kasus harian tersebut merupakan yang tertinggi sejak kasus perdana Covid-19 diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret lalu. Dengan demikian, jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia kini mencapai 240.687 orang.
Informasi tersebut disampaikan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melalui data yang dibagikan Satgas Penanganan Covid-19 pada Sabtu sore.
Berdasarkan catatan Kompas.com, rekor penambahan pasien harian tertinggi sebelumnya terjadi pada Rabu (16/9/2020) sebanyak 3.963 orang. Data yang dibagikan pada Sabtu sore juga menunjukkan penambahan pasien sembuh sebanyak 3.576 orang.
Baca Juga: Ketua Satgas Doni Monardo: Mematikan, virus Covid-19 seperti malaikan pencabut nyawa
Dengan demikian, pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 sebanyak 174.350 orang. Kendati demikian, pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 juga bertambah sebanyak 112 orang, sehingga jumlah pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 menjadi 9.448 orang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Meski Catat Rekor Harian Tinggi, Epidemiologi Sebut Indonesia Belum Capai Puncak Pandemi"
Penulis : Irfan Kamil
Editor : Irfan Maullana
Selanjutnya: Waspada, infeksi Covid-19 tidak selalu diawali dengan demam
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News