Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melakukan inovasi, termasuk dalam mengukur risiko potensial ke depan. Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, salah satu upayanya adalah BI menggunakan kecerdasan artifisial atau artificial intelligence (AI) untuk melihat prospek rupiah ke depan.
“Tiap bulan kami melakukan pemantauan itu. Bahkan kami menggunakan AI, untuk melihat probabilitas yang terjadi pada rupiah,” tutur Perry, akhir pekan ini di Jakarta.
Dari asesmen terkini, Perry melihat prospek yang lebih baik bagi rupiah di semester II-2024. Didorong oleh potensi penurunan suku bunga kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) dan potensi penurunan indeks dolar AS.
Baca Juga: Perry Warjiyo: Bank Indonesia Tetap Akan Independen dengan Kebijakan Pro-Growth
Saat ini, indeks dolar AS bergerak di kisaran 103. Namun, pada paruh kedua tahun ini Perry yakin indeks dolar AS ada potensi turun ke 101 atau bahkan di bawah 100.
Meski terbantu dengan adanya AI, Perry menegaskan kalau BI juga tetap menggunakan matriks dan model ekonomi
“Tetap pakai model dan matriks ekonomi dulu untuk melakukan perkiraan. Baru AI,” tandas Perry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News