kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Calon Deputi Gubernur Doni P. Joewono beberkan strategi dalam mengelola perekonomian


Rabu, 08 Juli 2020 / 12:26 WIB
Calon Deputi Gubernur Doni P. Joewono beberkan strategi dalam mengelola perekonomian
ILUSTRASI. Calon Deputi Gubernur Bank Indonesia. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hari ini giliran calon Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Doni P. Joewono yang menjalani uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. 

Dalam paparannya, di tengah Covid-19 ini, Doni melihat kalau perekonomian Indonesia ke depannya menghadapi 4 tantangan besar, yaitu untuk menjaga ketahanan ekonomi, mengoptimalkan potensi perekonoiman.

Baca Juga: Fit and proper calon deputi gubernur BI berlangsung, hari ini giliran Doni P. Jaewono

Selain itu, juga menguatkan sektor keuangan agar tidak rentan dan mampu menyediakan pembiayaan, juga memanfaatkan perkembangan digitalisasi. Untuk itu, dirinya mengajukan tahapan pemulihan ekonomi. "Ada dua, strategi jangka panjang dan strategi jangka pendek," kata Doni kepada Komisi XI DPR RI, Rabu (8/7). 

Dalam strategi jangka pendeknya, Doni melihat kalau ini sebagian telah diterapkan di sepanjang tahun berjalan, yaitu penurunan suku bunga kebijakan, pelonggaran Giro Wajib Minimum (GWM), insentif pengurangan kewajiban GWM, serta pembelian SUN tenor pendek di pasar perdana. 

Katanya, saat dirinya nanti berhasil masuk menjadi anggota dewan Gubernur BI, dirinya akan terus melanjutkan kebijakan-kebijakan tersebut, tetapi tetap dalam kaidah yang prudent dan terukur. 

Baca Juga: Ini profil Doni P Joewono, calon deputi Gubernur Bank Indonesia (BI)

Sementara dalam strategi jangka panjang, Doni akan menyusun kuda-kuda terkait hal-hal yang bisa memperkuat kebijakan jangka pendek yang disusun, sekaligus mempercepat upaya pemulihan perekonomian.  "Penerapannya adalah dengan asumsi perekonomian sudah masuk stage yang bebas, aktivitas mulai pulih dan tanpa pembatasan," tambahnya. 

Hal ini dilakukannya dengan mendorong pembentukan skim pembiayaan lewat PPA atau lembaga sejenis, mendorong pembentukan skim penjaminan kredit perbankan kepada dunia usaha, serta mendorong pendanaan program secara terukur dan prudent

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×