Reporter: David Oliver Purba | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Niat investor asing yang hendak berinvestasi ditanah air banyak menemui hambatan. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengungkapkan, ada empat hal yang paling dikeluhkan calon investor.
Pertama, investor mengeluhkan calo, baik dari rantai birokrasi maupun perusahaan daerah.
Kedua, lahan yang telah dibeli ternyata tidak memiliki izin sebagai kawasan industri. Ketiga, setelah membeli lahan, pemerintah RT/RW tidak memberikan izin membangun kawasan industri.
Keempat, beberapa investor dijanjikan bakal disediakan infrastruktur yang memadai. "Namun nyatanya mereka sendiri yang harus bangun semua infrastruktur," ungkap Franky ditengah kunjungan kekawasan Industri terpadu milik Wilmar Grup, Jumat (7/8).
Franky bilang, hambatan ini telah menyebabkan calon investor urung masuk Tanah Air. Ada dua investor asal Korea Selatan, kata Franky, yang akhirnya batal berinvestasi di industri garmen dan alas kaki di Jawa Tengah karena terkendala lahan.
"Kalo mereka jadi investasi, 6.000 tenaga kerja pasti terserap," ujar Franky. Untuk itu BKPM tengah mencari solusi yang tepat guna mengatasi masalah ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News