Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah siapkan kebijakan pemanfaatan tanah-tanah yang dikembalian ke negara untuk dikelola keluarga masyarakat miskin ekstrem, khususnya di sektor pertanian.
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin usai melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (5/11/2025).
Cak Imin menegaskan bahwa tanah-tanah yang dikuasi kembali negara jumlahnya mencapai jutaan hektar. Dan ini bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan pertanian sekaligus mengatasi masalah kemiskinan ekstrem.
"Kita tahu, sekitar 49 persen masyarakat miskin ekstrem berada di sektor pertanian,” kata Cak Imin dalam keterangan resminya, Rabu (5/11/2025).
Baca Juga: Mensos: Siswa Sekolah Rakyat dari Keluarga Miskin dan Miskin Ekstrem
Menanggapi maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) di sejumlah perusahaan besar, Cak Imin mengatakan pemerintah juga tengah memperkuat sektor-sektor padat karya agar dapat menampung tenaga kerja lebih banyak.
“Ya, sektor-sektor besar yang padat karya itu akan diperbanyak lagi sebagai solusi pengangguran. Di sisi lain, pemerintah akan terus menjaga agar PHK tidak terjadi melalui koordinasi lintas kementerian dan dunia usaha,” tegasnya.
Baca Juga: Cak Imin: Presiden Prabowo Ingin Penanggulangan Kemiskinan Dilakukan Secepatnya
Cak Imin mengklaim Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui program pelatihan kerja bagi kepala keluarga miskin ekstrem sebagai bagian dari strategi nasional pengentasan kemiskinan.
Menurutnya, langkah ini merupakan terobosan konkret untuk mengatasi kemiskinan ekstrem secara produktif di mana angka kemiskinan ekstrem nasional masih berada di kisaran 1,12 persen atau sekitar 3 juta jiwa.
"Pak Presiden sudah setuju, kepala keluarga miskin ekstrem akan ditraining maksimal empat bulan bagi yang berminat bekerja sebagai satpam, tenaga pertanian, maupun cleaning service. Setelah pelatihan, mereka akan langsung diserap oleh penyedia kerja," urainya.
Baca Juga: BPS Ungkap Mekanisme Penghitungan Angka Kemiskinan dan Miskin Ekstrem
Selanjutnya: Indonesia Q3 GDP Growth Slows Slightly to 5.04% Ahead of End-Year Stimulus Measures
Menarik Dibaca: Honor Pad X7 Tawarkan Fitur TÜV Rheinland, Cukup Bersaing dengan Redmi Pad 2
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













