Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia hingga akhir Mei 2017 sebesar US$ 124,95 miliar. Jumlah tersebut naik US$ 1,7 miliar dibanding posisi akhir bulan sebelumnya yang sebesar US$ 123,25 miliar.
Kenaikan cadev tersebut dipengaruhi oleh penerimaan devisa dari penerimaan pajak dan devisa ekspor migas bagian pemerintah. Tak hanya itu, kenaikan cadev tersebut juga didorong oleh lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas BI sebesar US$ 400 juta di akhir bulan lalu.
"Penerimaan devisa tersebut melampaui kebutuhan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan SBBI valas jatuh tempo," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara dalam keterangan resmi, Kamis (6/6).
Posisi cadev tersebut cukup untuk membiayai 8,9 bulan impor atau 8,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Posisi cadev tersebut juga berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
"BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News