Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cadangan devisa Indonesia menyusut. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menilai penurunan cadangan devisa pada September 2025 menjadi US$ 148,7 miliar dari bulan sebelumnya US$ 150,7 miliar, bukan hal yang perlu dikhawatirkan.
Menurutnya, penggunaan cadangan devisa justru merupakan bagian dari fungsi normal untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan memperkuat kepercayaan pasar.
“Enggak ada concern. Cadangan devisa memang dipakai untuk itu. Rupiah sekarang menguat, artinya ini sinyal kepercayaan terhadap ekonomi sudah membaik. Investor asing juga akan mulai masuk lagi,” kata Purbaya di Kantor Pusat Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (7/10/2025).
Baca Juga: Cadangan Devisa September 2025 Turun Ditengah Isu BI Jual Emas
Purbaya menambahkan, penggunaan cadangan devisa turut memperkuat sentimen positif terhadap perekonomian nasional. “Cadangan devisa memang digunakan untuk itu,” imbuhnya.
Jika melihat posisi cadangan devisa Indonesia selama setahun terakhir, penurunan tersebut merupakan yang terendah sejak September 2024, yang sebesar US$ 149,9 miliar.
Sementara itu, nilai tukar rupiah akhirnya berbalik menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah sempat tertekan dalam beberapa hari terakhir.
Pada perdagangan Selasa (7/10/2025), rupiah di pasar spot ditutup menguat 0,13% ke posisi Rp 16.561 per dolar AS.
Sementara itu, kurs Jisdor Bank Indonesia (BI) juga naik 0,22% menjadi Rp 16.560 per dolar AS.
Baca Juga: Cadangan Devisa September 2025 Turun Jadi US$ 148,7 Miliar
Selanjutnya: Yuk Simak Ramalan Zodiak Besok Rabu 8 Oktober 2025 soal Keuangan dan Karier
Menarik Dibaca: Yuk Simak Ramalan Zodiak Besok Rabu 8 Oktober 2025 soal Keuangan dan Karier
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News