Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
Hal lain yang mendukung masuknya arus modal asing adalah adanya Omnibus Law yang diharap mampu memperkuat masuknya investasing asing langsung (FDI).
“Kondisi-kondisi tersebut akan memperkuat Neraca Pembayaran Indonesia (NPI), juga stabilitas nilai tukar rupiah,” ujarnya.
Akan tetapi, Andry juga mewanti-wanti kalau masih ada risiko yang datang, terutama dari eksternal. Seperti masih adanya kasus Covid-19 harian baru di negara-negara Amerika Serikat (AS) dan Eropa yang menyebabkan lockdown di beberapa daerah.
Baca Juga: Tengok proyeksi pengaruh sentimen hasil pemilu AS ke emas dan pasar obligasi
Kabar baiknya, ini tak akan terlalu memberi dampak terhadap perekonomian Indonesia karena negara China yang merupakan mitra dagang utama Indonesia sudah mulai menunjukkan perbaikan perekonomian.
Lebih lanjut, Andry memprediksi kalau CAD di kuartal III-2002 ini berpotensi surplus di kisaran 0,7% hingga 0,8% produk domestik bruto (PDB) dan CAD di sepanjang tahun akan bergerak di kisaran -1,00% hingga 0,00% PDB.
Nilai tukar rupiah pun akan semakin stabil dan diperkirakan akan bergerak di kisaran Rp 14.296 di akhir tahun 2020.
Selanjutnya: Sri Mulyani: Perekonomian kuartal III-2020 menunjukan pemulihan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News