Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga pertengahan kuartal II-2020, cadangan devisa (cadev) Indonesia tercatat meningkat hingga US$ 9,5 miliar dari posisi akhir kuartal I-2020.
Para ekonom memprediksi peningkatan cadev ini bisa merefleksikan kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang surplus. Ekonom BCA David Sumual memprediksi, NPI di kuartal II-2020 berpotensi menorehkan kinerja positif, alias surplus US$ 4 miliar - US$ 5 miliar.
Baca Juga: Ekonom: Program B30 selamatkan harga TBS petani
Membaiknya kinerja NPI tersebut akan didorong oleh arus modal asing yang masuk, Surat Berharga Negara (SBN) valuta asing (valas) pemerintah, dan obligasi korporasi. "Ada peningkatan tersebut di tengah penurunan impor dan pembayaran dividen," kata David kepada Kontan.co.id, Rabu (10/6).
Senada dengan David, pengamat ekonomi sekaligus dosen Perbanas Institute Piter Abdullah juga melihat kalau NPI di kuartal kedua tahun ini berpotensi surplus. Selain seiring dengan peningkatan cadev, investor asing yang mulai kembali ke Indonesia juga membuka peluang membaiknya NPI.
Piter pun melihat, surplusnya NPI pada kuartal II-2020 ditambah dengan adanya utang luar negeri (ULN) pemerintah. Dengan kondisi tersebut, Piter juga meramal kalau defisit neraca dagang di kuartal II-2020 berpotensi menurun.
Ekonom Bank Danamon Wisnu Wardana juga melihat kalau peningkatan cadev bisa seiring dengan peningkatan kinerja NPI. Namun, ia mengimbau agar tetap penting untuk tetap mengamati kondisi di bulan Juni.
Baca Juga: Gugus Tugas Covid-19: Pembukaan sektor ekonomi bikin rupiah menguat
"Juga tidak kalah penting untuk melihat struktur NPI yang kelihatannya akan lebih ditopang oleh pos finansial, dengan neraca dagang dan neraca transaksi berjalan yang masih defisit," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News