CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Cadangan Devisa Indonesia Diproyeksi Naik pada Akhir 2023


Selasa, 14 November 2023 / 10:59 WIB
Cadangan Devisa Indonesia Diproyeksi Naik pada Akhir 2023
ILUSTRASI. Suasana aktifitas bongkar muat di Makassar New Port (MNP), Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (26/1/2023). Cadangan Devisa Indonesia Diproyeksi Naik pada Akhir Tahun 2023.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tim Riset Bank Mandiri meyakini, cadangan devisa Indonesia naik sampai akhir tahun 2023. 

Bahkan, Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro memperkirakan, posisi cadangan devisa pada akhir tahun ini masih mungkin meningkat dari posisi akhir Oktober 2023 yang sebesar US$ 133,1 miliar. 

"Tim riset ekonomi Bank Mandiri memperkirakan posisi cadangan devisa akan berada di kisaran US$ 135 miliar hingga US$ 155 miliar," tutur Andry kepada Kontan.co.id

Baca Juga: Anggaran Tahunan Bank Indonesia 2023 Diyakini Akan Surplus Rp 27,19 Triliun

Andry menambahkan, hal ini seiring dengan upaya yang dilakukan oleh BI dalam menjaga stabilitas di pasar keuangan dan melakukan pendalaman pasar ulang. 

Implementasi aturan devisa hasil ekspor (DHE) dan penerbitan instrumen baru oleh BI juga akan turut menarik dana asing ke pasar domestik. 

Selain itu, BI juga terus melanjutkan kebijakan triple interventions dan operasi twist yang digadang mampu menjaga stabilitas di pasar keuangan, yang bermuara terjaganya nilai tukar rupiah. 

Baca Juga: Pekan Kedua November 2023, Arus Modal Asing Hengkang Rp 1,27 Triliun

Adapun memang pada Oktober 2023 cadangan devisa Indonesia turun lagi 1,33% bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya. 

Penurunan cadangan devisa tersebut didorong oleh kebutuhan stabilisasi nilai tukar rupiah, di tengah gejolak global yang masih tak pasti. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×