kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Akhir 2023, Cadangan Devisa Indonesia Berpotensi Tembus US$ 155 Miliar


Jumat, 09 Juni 2023 / 15:32 WIB
Akhir 2023, Cadangan Devisa Indonesia Berpotensi Tembus US$ 155 Miliar
ILUSTRASI. Meski masih tergerus pada Mei 2023, cadangan devisa memiliki potensi untuk meningkat pada akhir tahun 2023.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski masih tergerus pada Mei 2023, cadangan devisa memiliki potensi untuk meningkat pada akhir tahun 2023.

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan, cadangan devisa akhir tahun 2023 mungkin berada di kisaran US$ 135 miliar hingga US$ 155 miliar.

"Secara keseluruhan kami yakin cadangan devisa tetap pada tingkat yang tinggi," terang Faisal kepada Kontan.co.id, Jumat (9/6).

Menurut Faisal, penguatan cadangan devisa datang dari penerapan instrumen term deposit (TD Valas) devisa hasil ekspor (DHE).

Dengan instrumen ini, Faisal yakin DHE akan tinggal lebih lama di Indonesia dan bisa memenuhi kebutuhan valas Indonesia.

Baca Juga: Membayar Utang Luar Negeri, Cadangan Devisa Mei 2023 Turun Jadi Rp 139,3 Miliar

Meski, Faisal juga melihat potensi penurunan ekspor seiring dengan normalisasi harga komoditas. Namun setidaknya, bila makin banyak DHE yang masuk, maka cadangan devisa akan tetap kuat.

Kemudian, aliran modal berpotensi masuk ke Indonesia lewat penanaman modal asing (PMA) dari upaya hilirisasi sumber daya alam (SDA) yang digalakkan pemerintah.

Namun, nampaknya akan ada tantangan untuk masuknya arus modal asing ke pasar portofolio baik di pasar obligasi maupun pasar saham.

"Risiko timbul dari kenaikan suku bunga kebijakan global yang berkelanjutan di tengah inflasi yang masih tinggi sehingga memicu sentimen di pasar portofolio," terang Faisal.

Kabar baiknya, Indonesia lebih menarik bila dibandingkan dengan negara lain. Seiring dengan inflasi yang sudah kembali ke kisaran sasaran BI.

Inflasi yang melandai memastikan terjaganya spread yang baik antara suku bunga nominal dan tingkat inflasi sehingga instrumen keuangan Indonesia relatif lebih menarik dari negara lain.

Lebih lanjut, secara keseluruhan level cadangan devisa tetap kuat dan bahkan mampu mendukung nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian global yang meningkat.

Faisal pun memperkirakan, nilai tukar rupiah akan ditutup pada kisaran Rp 14.864 per dolar AS pada akhir tahun 2023.

Baca Juga: Cadangan Devisa Mei 2023 Susut 3,39% dari Bulan Sebelumnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×