Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan, Anggaran Tahunan Bank Indonesia (ATBI) 2023 akan membukukan surplus, setelah sebelumnya diramal bakal defisit.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, surplus ATBI 2023 akan berkisar Rp 27,19 triliun. Ini lebih baik dari rencana awal ATBI 2023 yang defisit Rp 19,99 triliun.
"Ini dipengaruhi oleh prognosa baik anggaran kebijakan dan anggaran operasional yang surplus. Khususnya, dari upaya-upaya yang kami lakukan terus menerus," terang Perry di hadapan Komisi XI DPR RI, Senin (13//11).
Perry memerinci. Prognosa Anggaran Kebijakan pada ATBI 2023 diyakini akan surplus Rp 3,20 triliun. Setelah pada ATBI 2023 yang defisit Rp 31,62 triliun.
Baca Juga: BI Proyeksi Suku Bunga The Fed Baru Akan Turun di Semester II-2024
Surplus anggaran kebijakan dipengaruhi oleh optimalisasi penerimaan dari pengelolaan surat berharga, termasuk surat berharga negara (SBN) dan realisasi pengeluaran kebijakan. Antara lain, terkait pembayaran jasa giro pada pemerintah dan kebutuhan beban operasi moneter.
Sedangkan Prognosa Anggaran Operasional pada ATBI 2023 diyakini sebesar Rp 23,98 triliun, atau membaik dari surplus yang diperkirakan pada ATBI 2023 sebelumnya yang sebesar Rp 11,63 triliun.
Surplus yang lebih besar pada anggaran operasional dari rencana semula dipengaruhi oleh peningkatan penerimaan pengelolaan cadangan devisa. Ini didukung oleh implemnetasi reformasi cadangan devisa dan pengaruh suku bunga global yang naik tinggi dari asumsi awal.
Selain itu, Perry juga yakin surplus ATBI 2023 akan terjadi, dengan melihat capaian ATBI 2023 hingga akhir kuartal III-2023. Hingga September 2023, ATBI 2023 membukukan surplus anggaran sebesar Rp 34,94 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News