Reporter: Christika Angelita Toar | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Cadangan devisa Indonesia diperkirakan tidak berbeda banyak dari sebelumnya pada saat Rapat Dewan Gubernur (RDG). Pada periode 28 Februari 2013 sampai 28 Maret 2013 turun sebanyak US$ 383 juta, yaitu dari US$ 105,183 miliar menjadi US$ 104,8 juta.
Cadangan devisa pada posisi per 28 Februari 2013 sebesar US$ 105,18 miliar adalah cadangan devisa yang sudah mengalami penurunan US$ 3,60 miliar dibanding posisi 31 Januari 2013 (US$ 108,78 miliar). Perubahan cukup besar ini menurut Darmin Nasution Gubernur Bank Indonesia (BI) terjadi karena BI mulai membuat sebuah mekanisme bukan fixing, padahal sebelumnya kebijakan nilai tukar kita sudah cukup tenteram.
Penurunan cadangan devisa tidak hanya terjadi per 28 Februari, tapi terjadi juga sebelumnya. Posisi cadangan devisa per 28 Desember 2012 adalah US$ 112,78 miliar. Berdasarkan data Bank Indonesia, pada Januari 2013, cadangan devisa Indonesia turun US$ 4 miliar menjadi US$ 108,8 miliar.
Menurut Darmin, konsep yang dipakai dalam laporan perkembangan besaran moneter BI untuk perhitungan posisi cadangan devisa BI memakai standard internasional yang berdasarkan konsep International Reserve and Foreign Currency Liquidity (IRFCL) dan dasar harga berlaku dengan format Official Reserve Asset (ORA).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News