Reporter: Christika Angelita Toar | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Bank Indonesia masih coba mempelajari cara menangani inflasi tinggi yang terjadi, yaitu 5,9% year on year. Bank Indonesia mengaku masih berkoordinasi dengan pemerintah untuk menentukan suku bunga BI (BI Rate) bulan ini, apakah akan naik atau turun. Sejauh ini BI Rate berada di level 5,75% semenjak Februari 2012 sampai Maret 2013.
“Yang kita tahu bahwa tidak mudah untuk secepatnya menaikkan suku bunga di Indonesia. Namun melihat inflasi yang sedang terjadi,” tutur Darmin Nasution, Gubernur Bank Indonesia (BI) saat ditemui di halaman mesjid BI ”Kalau harus, kita juga tidak bisa menghindar untuk melakukannya,” tambah Darmin.
Saat ini menurut Darmin pihak BI akan melengkapkan pengkajian dan akan melakukan rapat koordinasi dengan pemerintah high level antara menteri perekonomian. Inflasi akan sangat berkait dengan meningkatnya tekanan terhadap sektor keuangan. Hal ini dapat dilihat dari dua hal yakni pertama, permintaan pada lelang-lelang Surat Utang Negara (SUN) yang baru terlihat meningkat pada permintaan yield. “Pasar menaksir tendensi inflasi tinggi,” jelas Darmin. Yang kedua terdapat pada tekanan sektor keuangan pada nilai tukar, yang mempunyai arti tekanan terhadap pelemahan nilai tukar rupiah sedikit meningkat. “Kita tentu saja punya perhitungan supaya tidak kemudian kecenderungan pasar terjadi semua.” papar Darmin.
Sebagai informasi, inflasi year on year tercatat pada level 5,9% melebihi batas atas yang ditargetkan 5,5% disebabkan komoditas hortikultura yakni bawang merah, bawang putih dan cabai tidak bisa dijual dengan harga yang normal. Di tengah kenaikan ini, inflasi inti tetap normal di level 4,2%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News