kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Cadangan devisa bulan Maret turun menjadi US$ 126 miliar


Jumat, 06 April 2018 / 19:27 WIB
Cadangan devisa bulan Maret turun menjadi US$ 126 miliar
ILUSTRASI. Uang Rupiah


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi cadangan devisa Indonesia akhir Maret 2018 sebesar US$ 126 miliar atau turun dibandingkan dengan posisi akhir Februari 2018 sebesar US$ 128 miliar.

Pj. Kepala Grup Departemen Komunikasi BI Junanto Herdiawan mengatakan, cadangan devisa ini masih cukup tinggi meskipun lebih rendah dari Februari. “Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 7,9 bulan impor atau 7,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah,” tulisnya dalam keterangan tertulis yang dikutip Kontan.co.id, Jumat (6/4).

Adapun menurut BI, jumlah ini berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor. BI menilai, cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Ia melanjutkan, penurunan cadangan devisa pada Maret 2018 terutama dipengaruhi oleh penggunaan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan stabilisasi nilai tukar rupiah di tengah meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global. Ke depan, BI memandang cadangan devisa tetap memadai seiring dengan terjaganya keyakinan terhadap prospek perekonomian domestik dan kinerja ekspor yang tetap positif.

Hari ini, BI juga menyatakan bahwa tidak akan melalukan intervensi, baik di pasar valuta asing (valas) maupun Surat Berharga Negara (SBN), untuk stabilisasi rupiah. Hal ini karena bank sentral meyakini bahwa gejolak eksternal terhadap kurs rupiah mulai menurun.

Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan, kenaikan Fed Fund Rate (FFR) pada 21 Maret telah membuat tekanan mereda sehingga rupiah cenderung stabil.

"Sejak 21 Maret, situasi stabil sampai sekarang pekan pertama April. Jadi, BI di bulan April ini tidak perlu masuk di pasar untuk lakukan stabilisasi," ujar Mirza di Kompleks BI, Jakarta, Jumat (6/4).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×