Reporter: Fahriyadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Presiden Konfederasi Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal menuntut Direktur Utama (Dirut) perusahaan BUMN yang masih mengeksploitasi pekerja outsourcing atau alihdaya untuk mundur dari jabatannya.
Dia menegaskan, kalau sampai dirut perusahaan pelat merah ini tidak juga mengundurkan diri dari jabatannya sampai Oktober mendatang, maka pihaknya mengancam akan memundurkan pihak yang bersangkutan lewat aksi-aksi yang akan dilaksanakan secara bergelombang pada Oktober mendatang.
"Selain dirut BUMN, kami juga meminta mundur Dirut Jamsostek karena selama ini telah menggunakan iuran buruh untuk mengeksploitasi outsourcing di PT Jamsostek," kata Said, Kamis (22/8).
Menurutnya, ia akan menahan iuran Jamsostek buruh apabila Dirut Jamsostek tidak mundur atau tidak mengangkat semua pekerja outsourcing Jamsostek menjadi karyawan tetap.
Tuntutan lain KSPI adalah meminta Dirut Jamsostek untuk tidak membeli saham bluechip sebelum membenahi permasalahan pekerja outsourcing di Jamsostek.
"Jika tidak dijalankan, kami akan mengepung kantor Jamsostek dan Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan 30 ribu buruh.
Dahlan Jangan Pencitraan
Lebih jauh, Said juga meminta Menteri BUMN, Dahlan Iskan untuk menghentikan pencitraan di media. Menurutnya, Dahlan tidak memiliki komitmen untuk membenahi outsourcing BUMN.
"Kami ingin Dahlan mengangkat pekerja outsourcing menjadi pekerja tetap BUMN, karena mereka sudah melalui masa kerja 5-20 tahun," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News