kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Bunga Utang Makin Bengkak, Simak Arah Kebijakan Pengelolaan Bunga Utang di 2024


Minggu, 21 Mei 2023 / 11:26 WIB
Bunga Utang Makin Bengkak, Simak Arah Kebijakan Pengelolaan Bunga Utang di 2024
ILUSTRASI. Pemerintah harus lebih hati-hati dan waspada dalam pengelolaan pembayaran bunga utang ke depannya.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembayaran bunga utang pemerintah makin tinggi setiap tahunnya. Untuk itu, pemerintah harus lebih hati-hati dan waspada dalam pengelolaan pembayaran bunga utang ke depannya.

Mengutip Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) Tahun 2024, total pembayaran bunga utang pemerintah tahun ini sebesar Rp 441,4 triliun. Nilai tersebut setara 2,10% dari produk domestik bruto (PDB).

Total bunga utang pemerintah tersebut terus meningkat setiap tahunnya. Tercatat pada 2019, bunga utang pemerintah sebesar Rp 275,5 triliun, kemudian meningkat pada 2020 yakni sebesar Rp 314,1 triliun, meningkat lagi menjadi Rp 343,5 triliun pada 2021, dan terus meningkat menjadi Rp 386 triliun pada 2022 (unaudited).

Baca Juga: Tahun Terakhir Jokowi Memerintah, Ini Rancangan Awal APBN 2024

Adapun dalam dokumen tersebut, pemerintah mengklaim arah kebijakan pembayaran bunga utang tahun depan akan di arahkan untuk memenuhi kewajiban pemerintah. 
Kewajiban yang dimaksud adalah dalam rangka menjaga akuntabilitas pengelolaan utang dan meningkatkan efisiensi bunga utang pada tingkat risiko yang terkendali.

“Hal ini dilakukan dengan melanjutkan pendalaman dan pengembangan pasar keuangan domestik dalam upaya untuk mendorong penurunan imbal hasil Surat Berharga Pemerintah (SBN) dan optimalisasi komposisi pembiayaan utang dengan biaya  risiko yang lebih baik,” mengutip dokumen tersebut, Minggu (21/5).

Ke depan, pemerintah juga akan terus mengupayakan optimalisasi potensi pendanaan utang dari dalam negeri untuk mendorong kemandirian pembiayaan. 

Sedangkan untuk utang luar negeri, sebagai pelengkap untuk menghindari crowding out effect dan sebagai upaya natural hedging.

Selain itu, pemerintah juga akan secara konsisten melakukan pengelolaan portofolio utang (liability management) melalui reprofiling utang, baik dengan melanjutkan debt swap, konversi pinjaman debt switch dan buyback sebagai langkah mitigasi risiko pembiayaan kembali dan memperbaiki profil utang pemerintah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×