Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah BUMN karya berhasil menangkan tender pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru.
Contoh saja PT PP (Persero) Tbk yang telah berhasil meraih kontrak baru senilai Rp 1,47 triliun dalam proyek IKN hingga September 2022. Dari berbagai tender yang telah diikuti, PTPP berhasil meraih 4 proyek di sektor infrastruktur dasar dan jalan.
Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan pelibatan BUMN karya dalam pembangunan IKN, maka kontijensi dari resiko ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pasti akan terjadi. Salah satunya dalam bentuk Penyertaan Modal Negara (PMN) ke para BUMN.
Baca Juga: BUMN Karya Bidik Kontrak Baru Proyek IKN
"Karena sekali lagi ketika BUMN telah dipilih maka BUMN perlu memastikan bahwa pembangunan infrastruktur itu selesai," kata Rendy pada Kontan.co.id, Senin (17/10).
Lanjut Rendy, pemerintah sebagai salah satu pihak yang mempunyai saham di BUMN, tentu secara hukum sangat mungkin untuk menambah atau mengalokasikan PMN ke BUMN untuk proyek IKN.
Terkait dengan banyaknya porsi BUMN karya dalam pembangunan IKN, Rendy menjelaskan karena secara pengalaman dan likuiditas BUMN Karya lebih siap dalam membangun proyek infrastruktur di IKN. Sementara kurangnya keterlibatan swasta menurutnya karena modal dan resiko dalam pembangunan infrastruktur IKN tahap awal sangatlah besar.
"Sehingga hal inilah yang saya lihat mengapa banyak BUMN karya memiliki porsi besar dalam pembangunan IKN," jelas Rendy.
Baca Juga: Penandatanganan Kontrak Pembangunan Istana Presiden di IKN Dilakukan Bulan Ini
Meski demikian, dengan terpilihnya BUMN karya untuk pembangunan infrastruktur, pasti akan ada resiko yang muncul. Salah satunya potensi menambah hutang baru oleh BUMN karena faktor pendanaan yang terbatas.
"Untuk itu kita harapkan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang digadang oleh pemerintah untuk membangun IKN ini berhasil," jelas Rendy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News