Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Perusahaan Umum (Perum) Bulog mencatat hingga periode April 2025 pihaknya telah melakukan penyerapan sebanyak 1,8 juta ton gabah setara beras.
Sekretaris Perusahaan (Sesper) Bulog, Arwakhudin Widiarso menjelaskan bahwa penyerapan gabah tersebut berlangsung optimal lantaran Bulog membentuk tim jemput gabah dibantu oleh teman-teman Penyuluh Pertanian di lapangan.
Selain itu, Bulog juga bekerja sama dengan Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan pihak Kepolisian untuk memantau panen petani.
“Hingga saat ini penyerapan telah mencapai 1,8 juta ton setara beras,” jelasnya kepada Kontan, Jumat (2/5).
Baca Juga: Bulog Telah Gunakan Anggaran Pengadaan Gabah Rp 7,47 Triliun Hingga 22 April 2025
Widiarso yang akrab disapa Wiwid menjelaskan bahwa penyerapan gabah beras yang signifikan itu bakal meningkatkan pasokan beras di Gudang Bulog. Sehingga, akan terciptanya stabilitas harga beras di pasaran.
“Tentu (dengan stok beras terjaga) lebih mudah saat hendak melakukan pengendalian harga apabila terjadi gejolak harga di tingkat konsumen,” tegasnya.
Sementara pada kesempatan berbeda, Kementerian Pertanian (Kementan) mengklaim pasokan beras di Gudang Bulog telah mencapai 4 juta ton.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi (KLI) Kementerian Pertanian, Moch. Arief Cahyono, memastikan pemerintah terus menyerap beras petani saat panen raya meskipun pasokan di gudang Bulog telah terpenuhi.
“Meski stok gudang Bulog telah mencapai 4 juta ton, penyerapan gabah petani harus terus berjalan. Kementan bersama Bulog berkomitmen memastikan petani tidak merugi dan hasil panennya terserap dengan harga yang menguntungkan,” ujar Arief dalam keterangan pers, Kamis (1/5).
Baca Juga: Dukung Program FLPP dan Bulog, Kemenkeu Telah Cairkan Anggaran Rp 22,6 Triliun
Selanjutnya: Cuaca Besok di Bali, Ini 7 Wilayah yang Diguyur Hujan
Menarik Dibaca: Cuaca Besok di Bali, Ini 7 Wilayah yang Diguyur Hujan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News