kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Bulog Sebut 500.000 Ton Beras Impor Tambahan Bakal Masuk pada Pertengahan Desember


Kamis, 19 Oktober 2023 / 05:15 WIB
Bulog Sebut 500.000 Ton Beras Impor Tambahan Bakal Masuk pada Pertengahan Desember
ILUSTRASI. Sejumlah pekerja melakukan bongkar muat beras impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (12/10/2023). ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/Spt.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Budi Waseso atau yang akrab disapa Buwas menyebut, 500.000 ton beras impor akan masuk pada pertengahan bulan Desember nanti.

Beras tersebut merupakan bagian dari 1,5 juta ton kuota impor beras tambahan sebagai cadangan beras pemerintah (CBP). 

"Hari ini sudah terkontrak dari 1,5 juta (ton) itu 500.000 ton. Yang datang ke Indonesia 500.000 ton. Ini paling lambat adalah pertengahan Desember. Sudah kita hitung saya sudah kerja sama Pelindo semua, sehingga dari hitungan itu bisa dipastikan pertengahan Desember semua yang 500 (ribu ton)," kata Buwas di Kantor Pusat Perum Bulog, Jakarta, Rabu (18/10). 

Adapun 500.000 ton beras tersebut berasal dari berbagai negara. Dengan rencana masuknya beras di pertengahan Desember tersebut, Buwas menghitung pada akhir tahun nanti stok pemerintah diperkirakan ada di angka 1,3 juta ton.

Baca Juga: Soal Rencana Impor Beras dari China, Begini Penjelasan Bulog

Dimana saat ini stok beras pemerintah masih 1,7 juta ton. Namun stok akan berkurang sekitar 900.000 ton untuk bantuan pangan beras dan juga operasi pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). 

Diketahui pemerintah kembali menyalurkan bantuan pangan beras selama bulan September, Oktober dan November. Setiap bulannya pemerintah menggelontorkan sekitar 240.000 ton beras bantuan kepada 21,3 juta KPM. Kemudian untuk SPHP setiap bulannya Buwas menyebut, disalurkan sekitar 50.000 ton. 

Sebagai informasi, tahun ini pemerintah menetapkan kuota impor beras sebagai CBP sebanyak 2 juta ton. Ditambah dengan carry over kuota tahun 2022 sebesar 300.000 ton. Maka total kuota impor beras tahun ini ialah 2,3 juta ton. 

Kemudian untuk antisipasi dampak kekeringan imbas dari El Nino, Presiden Joko Widodo menambah kuota impor beras sebanyak 1,5 juta ton. Dengan demikian total kuota impor tahun ini ialah 3,8 juta ton. 

Adapun untuk realisasi kuota 2 juta ton, Buwas mengatakan tinggal 170.000 ton yang masih dalam perjalanan. Maka, dari kuota 2,3 juta ton impor tahun ini dipastikan akan lengkap masuk pada bulan depan. 

Baca Juga: Potensi Kerugian dari Food Loss dan Food Waste di Indonesia Capai Rp 551 Triliun

Sedangkan, untuk kuota impor tambahan akan masuk sebanyak 500.000 ton di pertengahan Desember.

"Semua nanti November akhir pasti sudah datang dari 2 juta itu. Sudah clear ya. Tambah dari 500.000 dari tambahan kuota yang 1,5 (juta ton) itu paling lambat pertengahan Desember," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×