kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bulog: Perlu pembebasan bea masuk peralatan pabrik gula


Selasa, 10 Mei 2011 / 10:54 WIB
Bulog: Perlu pembebasan bea masuk peralatan pabrik gula
ILUSTRASI. Karir masih stagnan? Ini saran jitu Bill Gates untuk karir Anda


Reporter: Evilin Falanta | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Program swasembada gula hanya bisa tercapai jika pemerintah membebaskan bea masuk impor peralatan pabrik gula. Selain itu, pemerintah daerah juga harus menyediakan infrastruktur untuk pengembangan pabrik gula baru.

Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan kerjasama yang baik antar instansi dan pemerintah daerah sangat perlu untuk mendukung program swasembada gula 2014. "Perlu ada sinergi yang bagus," katanya, hari ini.

Untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sendiri. Saat ini 6 BUMN yaitu PT Perkebunan Nusantara (PTPN) II, PTPN VII, PTPN IX, PTPN X, PTPN XI, dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) akan mengenjot produksi gula mencapai 1,71 juta ton sampai akhir tahun 2011 ini.

Target produksi gula dari 6 BUMN perkebunan itu lebih tinggi 0,33 juta ton dari realisasi produksi gula 2010 yang mencapai 1,38 juta ton. Peningkatan produksi terjadi karena ada penambahan areal perkebunan tebu yang mencapai 36.342 hektar. Hasil produksi gula PTPN dan RNI akan dijual melalui Bulog.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×