Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Tahun ini, pemerintah memastikan akan meluncurkan kredit super mikro untuk rakyat miskin. Tak tangggung-tanggung, walaupun masih dalam masa uji coba, anggaran untuk kredit super mikro sebanyak Rp 1,5 triliun.
Dirjen Pembendaharaan Kemneterian Keuangan, Marwanto Harjowirjono mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan persiapan akhir untuk memulai pilot project kredit super mikro. Ia bilang, piloting dilakukan bekerjasama dengan beberapa pemerintah daerah (pemda) dan kelompok koperasi.
"Diharapkan dalam satu bulan ke depan sudah bisa dilakukan piloting,"kata Marwanto pada KONTAN, Minggu (12/3).
Marwanto menjelaskan, kredit super mikro ini merupakan dana bergulir yang disalurkan melalui lembaga keuangan non bank ( LKBB). Skemanya nanti, melalui PIP baru (Pusat Investasi Pemerintah) yang direformat menjadi Coordinated Fund (PIP CF) yang ditugaskan untuk melaksanakan tugas ini akan bekerja sama dengan beberapa daerah, LKBB dan koperasi.
"PIP CF ini tidak langsung menyalurkan kreditnya kepada end user, tetapi memberikan pinjaman kepada LKBB dan Koperasi. Merekalah (LKBB dan Koperasi) yang menyalurkan langsung kepada nasabah super mikro tersebut," jelas Marwanto.
Ia mengimbuhkan, saat ini, kelembagaan PIP CF tersebut masih difinalisasi, termasuk open selection terhadap pengurus/pengelola. Adapun plafon yang dikucurkan dari kredit super mikro ini adalah Rp 10 juta dengan dengan bunga 4,5%. Sedangkan tenornya nanti bisa sesuai kesepakatan sang debitur.
"Besarnya pinjaman akan sangat kecil, di bawah Rp 10 juta, bahkan bisa beberapa ratus ribu rupiah. Tergantung pada keperluan nasabah, dan waktunya pun bisa kurang dari satu tahun, bahkan bisa beberapa minggu atau bulan dengan angsuran yang disepakati oleh pengusaha super mikro itu," pungkas Marwanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News