kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bukti Nama Megawati Istimewa di Korea: Utusan Perdamaian dan Gelar Kehormatan


Rabu, 11 Mei 2022 / 23:30 WIB
Bukti Nama Megawati Istimewa di Korea: Utusan Perdamaian dan Gelar Kehormatan


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

Kemesraan Soekarno, Megawati, dan pimpinan Korut

Keistimewaan Megawati di mata pemerintah dan rakyat Korea ini tak lepas dari sejarah hubungan baik Indonesia dengan kedua negara di masa pemerintahan Presiden Soekarno.

Megawati dipercaya sebagai utusan perdamaian dua negara Korea karena menjadi satu dari sedikit pemimpin yang dapat diterima oleh Korea Utara.

Secara historis, Megawati memang memiliki kedekatan dengan mantan pemimpin Korea Utara Kim Jong Il, yang merupakan ayah dari pemimpin Korea Utara saat ini, Kim Jong Un.

Kedekatan Mega dengan Kim Jong Il berawal dari hubungan baik ayahya, Presiden Soekarno, dengan Kim Il Sung, pemimpin Korea Utara pada masanya yang juga ayah dari Kim Jong Il sekaligus kakek dari Kim Jong Un.

Sejak dulu, hubungan diplomatik Soekarno dengan Kim Il Sung memang terbilang mesra.

Soekarno yang menggagas gerakan nonblok kala itu lebih sering menjalin komunikasi dengan negara-negara Blok Timur yang berhaluan komunis, salah satunya dengan Korea Utara.

Sebagaimana diberitakan Kompas, di bawah kepemimpinan Soekarno, lekatnya hubungan Indonesia dengan Korea Utara terlihat dalam poros yang dibangun saat itu: Jakarta-Pyongyang-Hanoi-Peking (Beijing). Poros tersebut dibangun sebagai solidaritas perjuangan bersama anti-imperialisme.

Namun, hal paling monumental dalam hubungan Soekarno-Kim Il Sung tidak terjadi dalam bentuk kerja sama militer atau aksi heroik di medan perang, melainkan "diplomasi lunak" yang terjadi di Kebun Raya Bogor pada 13 April 1965.

Saat itu Kim Il Sung berkunjung ke Indonesia. Soekarno pun membawa tamunya itu berjalan-jalan ke Kebun Raya Bogor.

Di sana, Kim Il Sung terpesona dengan bunga anggrek yang indah. Bunga itu merupakan hasil silangan penyilang anggrek CL Bundt asal Makassar.

Soekarno lantas memberi tahu Kim Il Sung bahwa bunga itu belum memiliki nama. Ia pun menawarkan nama Kim Il Sung menjadi nama bunga anggrek tersebut.

Kim Il Sung mulanya menolak. Namun Soekarno bersikeras memaksa.

Baca Juga: Tiba di Seoul, Ini Agenda Presiden ke 5 Megawati Soekarnoputri

Jadilah kemudian bunga anggrek itu dinamai Kimilsungia. Meski bergembira atas pemberian bunga tersebut, Kim Il Sung baru membawanya ke Korea Utara 10 tahun kemudian pada 1975.

Bunga itu kini telah didaftarkan ke lembaga botani di London, Inggris dengan nama Dendrobium Kimilsung Flower. Bunga ini menjadi bunga nasional kebanggaan rakyat Korea Utara sejak 1995.

Adapun Megawati pernah mengungkap bahwa kedekatannya dengan Kim Jong Il terjalin dalam salah satu kunjungan Kim Il Sung ke Indonesia. Saat itu, Megawati masih usia remaja.

"Ketika Presiden Kim Il Sung datang ke Indonesia membawa putranya yaitu Kim Jong Il. Waktu itu kami menemani beliau berdua, sehingga saya mengenal Kim Jong Il," ujar Megawati kepada wartawan di Seoul, usai pertemuan dengan Presiden Moon, Mei 2017.

Megawati pun menyampaikan duka mendalam ketika Kim Jong Il tutup usia pada 17 Desember 2011.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Istimewanya Nama Megawati di Korea: Utusan Perdamaian, Gelar Kehormatan, dan Warisan Seokarno

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×