kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Bukan Ekspor, tapi Pungutan Marketplace Bisa Jadi Andalan Penerimaan Pajak


Minggu, 23 Oktober 2022 / 19:06 WIB
Bukan Ekspor, tapi Pungutan Marketplace Bisa Jadi Andalan Penerimaan Pajak
Warga mengakses aplikasi belanja daring di Jakarta, Sabtu (10/9/2022). Bukan Ekspor, tapi Pungutan Marketplace Bisa Jadi Andalan Penerimaan Pajak


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

Prianto juga menyampaikan, saat ini pemerintah juga sudah membentuk tim khusus untuk mencermati pengaturan, proses bisnis, dan trend baru tentang belanja di dalam game online.

Hal ini bertujuan untuk ekstensifikasi PPh dan PPN atas transaksi e-commerce melalui game online.

Pengamat Pajak Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Fajry Akbar mengatakan, dari sisi sektoral memang beberapa bulan terakhir ini adanya booming komoditas sehingga sektor terkait berperan pada surplus neraca perdagangan, sebut saja batubara dan crude palm oil (CPO).

Baca Juga: Kenali Jenis-Jenis Mobil Listrik Sebelum Membeli

Oleh sebab itu, apabila ada risiko secara sektoral maka penerimaan pajak tahun depan diprediksi tidak akan sebesar di tahun ini. Dirinya juga melihat bahwa sektor pengolahan dan perdagangan masih jadi penopang penerimaan pajak, meskipun akan ada perlambatan.

"Sektor perdagangan masih bisa dioptimalkan, misalnya dengan menurunkan ambang batas PKP dan juga perdagangan melalui e-commerce," ujar Fajry kepada Kontan.co.id, Minggu (23/10).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×