kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BRGM Bakal Gencarkan Restorasi Gambut dan Rehabilitasi Mangrove pada Tahun Depan


Jumat, 31 Desember 2021 / 14:45 WIB
BRGM Bakal Gencarkan Restorasi Gambut dan Rehabilitasi Mangrove pada Tahun Depan
ILUSTRASI. Anak-anak bermain di antara pohon bakau yang mulai tumbuh hasil konservasi warga setempat di Pantai Dupa, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (15/12/2021). . ANTARA FOTO/Basri Marzuki/hp.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama tahun 2021, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) telah melakukan berbagai kegiatan guna menjalankan tugas dan fungsi utamanya dalam memulihkan ekosistem gambut dengan target seluas 1,2 juta hektare dan rehabilitasi mangrove seluas 600.000 hektare hingga tahun 2024. 

“Meskipun dengan beban yang semakin berat, BRGM merasa bangga dan tertantang untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan Presiden Jokowi. Alhamdulillah dengan bantuan semua partisipasi, tugas yang diberikan kepada BRGM dan stakeholder bisa diselesaikan dengan baik,” ujar Kepala BRGM Hartono dalam keterangannya, Jumat (31/12). 

“Meski belum sempurna, tapi Presiden dan publik bisa melihat BRGM dan stakeholder serta mitra, cukup signifikan mengurangi frekuensi kebakaran, terutama di lahan gambut,” sambungnya.  

Upaya restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove ini, lanjut Hartono, terutama yang sudah terbasahi, terpulihkan dan dilindungi masyarakat juga merupakan upaya Indonesia dalam memenuhi komitmen NDC Indonesia untuk mengurangi emisi karbon. Mengingat kemampuan kedua ekosistem ini dalam menyimpan cadangan karbon dunia. 

Baca Juga: Lestarikan Ekosistem Sungai, PTPN V Tebar Satu Juta Bibit Ikan di Riau

Dari target yang diberikan pemerintah, BRGM berhasil merestorasi gambut seluas 300.000 hektare di tahun 2021 melalui strategi 3R, yaitu Rewetting (pembangunan 774 unit sekat kanal dan 110 unit sumur bor), Revegetasi seluas 325 hektare dan Revitalisasi Sumber Mata Pencaharian Masyarakat sebanyak 279 unit.

Restorasi gambut dilakukan di 7 provinsi prioritas, yaitu Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Papua.

Selain pembangunan IPG, tahun 2021 ini BRGM  melakukan pemeliharaan sebanyak 4.032 unit sumur bor dan 8.059 unit sekat kanal. Juga melakukan perbaikan terhadap 586 sumur bor dan 339 unit sekat kanal yang dibangun pada periode sebelumnya. 

Sementara untuk rehabilitasi mangrove BRGM di tahun 2021 mencapai 34.911,72 hektare atau sebesar 105,79%, hasil tersebut melebihi target penanaman tahun ini seluas 33.000 hektare yang dilakukan di 9 provinsi prioritas yaitu Sumatera Utara, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Papua, dan Papua Barat.

Rehabilitasi mangrove yang dilakukan BRGM ini diharapkan dapat mengembalikan fungsi ekologis mangrove, seperti mencegah terjadinya abrasi, pertahanan wilayah pesisir dari tsunami, tempat pemijahan biota laut. Bukan itu saja, program ini juga dikembangkan untuk  memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat, karena pulihnya ekosistem mangrove dapat dijadikan sentra pariwisata. 

Baca Juga: KRKP Beri Catatan Kondisi Sistem Pangan dan Pertanian Selama 2021

Keberhasilan BRGM ini, tutur Hartono, tak lepas dari kerja sama antar Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, Lembaga Swadaya Masyarakat, pihak swasta lainnya serta masyarakat.

Oleh karena itu, BRGM mendirikan 110 Desa Mandiri Peduli Gambut (DMPG) dan 220 Desa Mandiri Peduli Mangrove (DMPM) yang terintegrasi dengan pembangunan kawasan perdesaan. Di mana DMPG dan DMPM pada tahun 2021 meliputi kegiatan edukasi, sosialisasi dan pelatihan yang manfaatnya bisa langsung dirasakan oleh masyarakat. 




TERBARU

[X]
×