Reporter: Siti Masitoh | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kinerja neraca perdagangan barang Indonesia pada September 2025 masih mencatatkan surplus.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa di Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini membeberkan, surplus neraca perdagangan pada periode tersebut mencapai US$ 4,34 miliar, namun nilainya lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mencapai US$ 5,49 miliar.
“Neraca perdagangan Indonesia telah mencatat surplus selama 65 bulan berturut-turut sejak Mei 2020,” tutur Pudji dalam konferensi pers, Senin (3/11/2025).
Baca Juga: BPS: Kinerja Ekspor Januari-September 2025 Capai US$ 209,8 Miliar, Naik 8,14%
Adapun surplus pada September 2025 ini ditopang oleh komoditas non-minyak dan gas (migas) yang mencapai US$ 5,99 miliar, namun lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar US$ 7,15 miliar.
Penyumbang surplus utama non-migas adalah lemak dan hewan atau nabati (HS 15), bahan bakar mineral (HS 27), serta besi dan baja (HS 72).
Sedangkan komoditas migas masih mencatatkan kontraksi sebesar US$ 1,64 miliar, atau turun tipis dari bulan sebelumnya yang mencapai US$ 1,66 miliar.
“Komoditas penyumbang defisit migas adalah minyak mentah dan hasil minyak,” ungkapnya.
Selanjutnya: Jangan Lewatkan! Pemesanan IPO Saham PJHB Ditutup Besok (4/11), Harga Rp 330
Menarik Dibaca: Saat Kopi Semakin Populer, Pendidikan Pertanian Jadi Fondasi Utama
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













