Reporter: Bidara Pink, Siti Masitoh, Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2021, Kamis (5/8). Menurut BPS realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2021 sebesar 7,07 % secara year on year (YoY)
Realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2021 ini lebih besar dibandingkan dengan realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I-2021 sebesar 0,74% YoY
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diterapkan pemerintah menekan kondisi usaha dalam negeri. Pelaku usaha berharap kebijakan tersebut tak berlanjut sampai akhir tahun agar ekonomi bisa melaju lebih kencang.
Tekanan terhadap ekonomi akibat kebijakan PPKM, salah satunya tercermin dari merosotnya kinerja industri pengolahan. Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada bulan Juli 2021, turun ke level 40,1, dari bulan sebelumnya posisi 53,5.
Baca Juga: Indonesia ingin keluar dari middle income trap? Ini kata Bappenas
Asal tahu saja, sektor manufaktur memegang peranan penting terhadap perekonomian, yaitu sebagai penyumbang terbesar produk domestik bruto (PDB). Tahun lalu, sektor ini berkontribusi 19,88% terhadap PDB.
Ketua Kebijakan Publik Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sutrisno Iwanto mengatakan, prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2021 kemungkinan hanya akan tumbuh antara 1,7% sampai 2,5%. Bahkan, "Overall pertumbuhan ekonomi tahun 2021 saya perkirakan di bawah 3%," kata Sutrisno, Rabu (4/8).
Ini lantaran sektor-sektor ekonomi sedang terbelenggu. Selain manufaktur, sektor pariwisata juga menjadi sektor yang paling terpukul penerapan PPKM Darurat, Level 4 maupun Level 3.