Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, selama pandemi Covid-19 membelenggu Indonesia, minat masyarakat dalam berbelanja secara online meningkat.
BPS membedakan masa sebelum dan selama pandemi dengan didasarkan pada kebijakan pemerintah terkait work from offoce (WFO) aparatur sipil negara (ASN) yaitu 17 Maret 2020, sehingga masa pandemi dimulai di bulan April 2020.
Berdasarkan data yang dihimpun BPS, rata-rata peningkatan produk yang terjual di marketplace dalam kurun waktu April 2020 - Juni 2020 (masa pandemi) mencatat rata-rata peningkatan 20% dari bulan-bulan sebelumnya.
Selain terjadi peningkatan minat belanja di marketplace, BPS juga menangkap adanya pola pergeseran pola konsumsi masyarakat di marketplace dalam semester I-2020 ini. Selama masa pandemi, masyarakat lebih banyak berbelanja kebutuhan perlengkapan rumah dan perawatan kecantikan.
Baca Juga: Melihat dampak PSBB Jakarta terhadap ekonomi di Ibu Kota
“Produk kategori perawatan & kecantikan dan perlengkapan rumah tangga mengalami peningkatan drastis selama pandemik. Sementara produk kategori souvenir & pesta, fotografi, dan buku & alat tulis mengalami penurunan,” jelas BPS dalam big datanya.
Kedua produk tersebut, dalam periode masa pandemi mencatat penjualan di kisaran 40 juta - 50 juta unit. Padahal, pada periode Januari 2020 - Maret 2020 (sebelum pandemi), jumlah yang terjual hanya 10 juta - 20 juta unit saja.
Sementara itu, kelompok produk yang mengalami penurunan jumlah terjual seperti buku dan alat tulis serta fotografi mencatat pertumbuhan di kisaran 10 juta - 20 juta unit pada masa pandemi. Sementara pada periode sebelum pandemi, prduk yang terjual di kisaran 20 juta - 30 juta unit.
Souvenir dan alat pesta mencatat penjualan sebesar 10 juta - 20 juta unit pada masa pandemi ini. Sebelum pandemi, produk dalam kelompok ini mampu terjual di kisaran 30 juta - 40 juta unit.
Selanjutnya: Adaptasi digital masyarakat Indonesia dinilai cepat selama pandemi Covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News