kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45897,06   -1,69   -0.19%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BPS: Neraca dagang Indonesia dalam trend surplus


Senin, 01 Desember 2014 / 15:40 WIB
BPS: Neraca dagang Indonesia dalam trend surplus
ILUSTRASI. Jadwal SIM Keliling Jakarta Hari Ini (15/6), Perpanjang SIM juga Bisa Online


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca dagang pada bulan Oktober 2014 surplus tipis US$ 23,2 juta. Surplus neraca dagang ini diperkirakan bakal bisa berlanjut di November dan Desember 2014.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, neraca dagang Indonesia dalam trend surplus. Ekspor Indonesia mempunyai peluang untuk tumbuh lebih baik lagi karena perekonomian dunia yang mulai membaik sehingga harga komoditas meningkat.

BPS mencatat pada Oktober 2014 kelompok lemak dan minyak hewan nabati mengalami kenaikan ekspor hingga 29,73% yaitu mnjadi US$ 2,16 miliar bila dibanding bulan sebelumnya US$ 1,66 miliar. Kenaikan ini diakibatkan adanya kenaikan harga palm oil dan palm kernel oil masing-masing sebesar 1,83% dan 3,43%.

"Trend November dan Desember kita surplus (neraca dagang) sehingga peluang untuk surplus lagi besar," ujar Sasmito di Jakarta, Senin (1/12). Di sisi lain, impor dengan adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bisa menekan laju impor minyak. Ditambah dengan nilai rupiah sekarang bisa membuat harga impor menjadi mahal.

Menurut Sasmito, kenaikan harga BBM akan mengurangi impor dengan beralihnya pengguna premium ke pertamax. Pasalnya, selisih harga yang terjadi hanya sekitar Rp 1.000. "Nanti kita akan survei konsumsi bensin. Apakah terjadi perubahan dari premium ke pertamax," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×