kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.290.000   -15.000   -0,65%
  • USD/IDR 16.653   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.164   -20,19   -0,25%
  • KOMPAS100 1.136   -7,73   -0,68%
  • LQ45 832   -5,41   -0,65%
  • ISSI 282   -1,61   -0,57%
  • IDX30 437   -3,69   -0,84%
  • IDXHIDIV20 503   -5,62   -1,10%
  • IDX80 128   -0,88   -0,68%
  • IDXV30 136   -1,98   -1,44%
  • IDXQ30 139   -1,42   -1,01%

BPS: Neraca dagang April 2020 defisit US$ 0,35 miliar


Jumat, 15 Mei 2020 / 10:08 WIB
BPS: Neraca dagang April 2020 defisit US$ 0,35 miliar
ILUSTRASI. Aktivitas bongkar muat di Terminal Petikemas Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (3/1). Kementerian Perdagangan menargetkan ekspor melonjak hingga dua digit pada 2020 mendatang. Nilai ekspor pada triwulan III 2019 hanya sebesar 0,02%. Pertumbuhan tersebut


Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan April 2020 rupanya mengalami defisit. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, defisit pada bulan tersebut sebesar US$ 0,35 miliar. Ini disebabkan oleh nilai ekspor yang lebih rendah daripada nilai impor pada bulan April 2020.

BPS pun memerinci, nilai ekspor pada bulan April 2020 tercatat sebesar US$ 12,92 miliar. Sementara nilai impor sebesar US$ 12,54 miliar.

"Namun, kalau dilihat, defisit pada April 2020 ini masih lebih bagus bila dibandingkan dengan April 2019 yang saat itu defisit US$ 2,3 miliar. Ini lebih landai," kata Kepala BPS Suhariyanto, Jumat (15/5).

Baca Juga: Begini rincian BPS terkait fluktuasi harga komoditas saat pandemi corona

Meski pada bulan April mengalami defisit, neraca dagang periode Januari 2020 - April 2020 menunjukkan hal sebaliknya, yaitu mengalami surplus US$ 2,25 miliar. Hal ini disebabkan oleh nilai impor kumulatif yang masih lebih kecil dibandingkan dengan nilai ekspor kumulatif.

Nilai ekspor kumulatif periode tersebut sebesar US$ 53,95 miliar alias meningkat 0,44% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara nilai impor pada periode Januari 2020 - April 2020 ini tercatat sebesar US$ 51,71 miliar atau turun 7,78% dari periode yang sama tahun lalu.




TERBARU

[X]
×