Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) akan melakukan sensus penduduk pada tahun 2020 ini.BPS akan melakukan sensus penduduk dengan metode kombinasi, yakni menggunakan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) sebagai basis data dan digabungkan dengan metode pencacahan di lapangan.
BPS berharap dengan hasil sensus penduduk yang didapatkan, data tersebut bisa dimanfaatkan untuk penetapan kebijakan jangka pendek hingga jangka panjang.
Baca Juga: Jokowi: Data adalah jenis kekayaan baru, 'new oil', bahkan lebih berharga dari minyak
Agar sensus penduduk dapat berjalan dengan baik, dan hasil yang didapatkan lebih baik. Kepala Badan Pusat Statistik Suharyanto meminta masyarakat turut berpartisipasi dalam sensus penduduk tahun ini.
"Keberhasilan sensus 2020 akan dipengaruhi banyak faktor. Salah satu faktor kunci adalah partisipasi masyarakat untuk ikut serta dalam sensus penduduk 2020 dengan memberikan jawaban jujur dan benar," ujar Suharyanto, Jumat (24/1).
Baca Juga: Tingkatkan layanan data, Pegadaian gandeng BPS
Dia juga mengatakan, pihaknya akan ikut mensosialisasikan sensus penduduk 2020 ini, bahkan telah membuat theme song yang nantinya akan sering diperdengarkan. Diharapkan, hal ini bisa menarik masyarakat untuk berpartisipasi dalam sensus penduduk.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, Suhariyanto menuturkan, pada tahun ini pengumpulan data sensus penduduk dilaksanakan secara online dan pencacahan di masyarakat.
Sensus penduduk secara online akan dimulai pada 15 Februari sampai 31 Maret 2020, sementara untuk masyarakat yang belum mengikuti sensus penduduk online akan didatangi petugas sensus dan melakukan wawancara. Sensus penduduk dengan cara wawancara dilaksanakan Juli 2020.
Baca Juga: Penjualan personal computer global mengalami pertumbuhan
Ada pula dua tahapan dalam sensus penduduk ini. Pertama, pencacahan lengkap yang akan dilakukan di 2020, dimana akan ada 22 pertanyaan dasar yang diberikan, mulai dar nama, alamat, pekerjaan, pendidikan, dan lainnya.
Tahap kedua adalah tahap pencacahan sampel yang akan dilakukan di 2021 dengan mengajukan 82 pertanyaan yang lebih detail.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News