Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) cetak kinerja ekspor US$ 135,41 miliar hingga Juni 2025. Nilai ekspor tersebut naik 7,70% year on year (YoY) atau dibandingkan periode sama tahun lalu.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan, kinerja ekspor tersebut terdiri dari ekspor minyak dan gas (migas) mencapai US$ 7,03 miliar, atau terkontraksi 11,04% secara tahunan dan ekspor non migas mencapai US$ 128,39 miliar atau naik 8,96% YoY.
Alhasil, total ekspor Indonesia hingga Juni 2025 meningkat 7,70%, dengan andil utama disumbang dari Industri pengolahan mencapai 12,16%.
“Jika dilihat menurun sektor peningkatan nilai ekspor non migas secara kumulatif terjadi di sektor industri pengolahan dan industri pertanian,” tutur Pudji dalam konferensi pers, Jumat (1/8/2025).
Baca Juga: Surplus Neraca Dagang RI Diproyeksi Menyusut pada Juni 2025, Ini Pemicunya
Adapun sektor industri pengolahan hingga Juni 2025 mencapai US$ 107,80 miliar atau naik 16,57% YoY. Sektor ini menjadi pendorong utama atas peningkatan kinerja ekspor non migas dengan andil 12,16%.
Ekspor hasil Industri pengolahan yang naik cukup besar yakni minyak kelapa sawit, logam dasar bukan besi, kimia dasar organik yang bukan dari hasil pertanian, semikonduktor dan komponen elektronik lainnya, serta peralatan listrik lainnya.
Selanjutnya, sektor pertanian kehutanan dan perikanan tumbuh 49,77% YoY atau mencapai US$ 3,39 miliar hingga Juni 2025. Ekspor yang naik cukup besar di sektor ini yakni, kopi, buah-buahan tahunan, tanaman obat, aromatik dan rempah, sayur, serta ikan segar atau hasil tangkap.
Kemudian, ekspor pertambangan dan lainnya mengalami kontraksi 25,21% YoY atau mencapai US$ 17,40 miliar hingga akhir Juni 2025.
Selanjutnya: PMI Manufaktur Indonesia Juli 2025 Naik Jadi 49,2, Namun Masih Kontraksi
Menarik Dibaca: Tak Perlu ke Cabang, Berikut Cara Pengajukan Kartu Kredit BRI Secara Online
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News